Minggu, 22 September 2019

Sabtu Sore di Omah Akar, Ledok Ombo, Malang


Masih ingat postingan tentang trip ke Bromo dan arisan di Wisma Tunggul Ametung beberapa waktu lalu?

Baca juga:  Penginapan Murah di Dekat Bromo Malang: Wisma Tunggul Ametung

Nah, selepas acara arisan, kami yang ogah rugi udah dateng jauh-jauh ke pucuk nggunung ini pun memutuskan untuk mendatangi objek wisata di seputaran Poncokusumo.


Awalnya saya cuma ingin ke Nusa Pelangi aja, agrowisata perah sapi yang lokasinya ada di bawah Wisma Tunggul Ametung. Eh ternyata sampai sana kosong melompong, gak ada petugas atau apa pun, kandang sapinya pun kosong. Kayaknya agrowisata ini sudah tidak beroperasi lagi. Sayang banget, coba pengelolaannya lebih niat kayak Milkindo.

Baca juga: Milkindo Berka Abadi, Malang, Wisata Edukasi Murah Meriah

Karena di Nusa Pelangi zonk, jadi atas rekomendasi mas A, teman kakak ipar yang tinggal warga asli Poncokusumo, itu lho yang punya vendor persewaan jeep yang kami pakai saat ke Bromo, kami pun meluncur ke Omah Akar.

Baca juga: Trip Ke Bromo Saat Puncak Suhu Dingin dan Pasca Erupsi

Sempat terjadi perdebatan antara saya dan kakak ipar, karena di google maps belum ada titik Omah Akar, adanya Bumi Perkemahan Ledok Ombo. Tapi kakak ipar bilang Omah Akar itu beda dengan Ledok Ombo. Kami pun sempat nyasar ke kebun apel yang jalannya berbagi dan sempit, karena petunjuk jalannya cuma berdasarkan ancer-ancer yang diberikan mas A lewat telepon. Sampai akhirnya kami dijemput oleh ayah mas A.

Ternyataa bener donk, letak Omah Akar itu ada di area bumi perkemahan Ledok Ombo, zzzz. Tapi percuma juga kalau mengandalkan google maps karena titik lokasinya gak tepat. Pokoknya lokasinya itu ada di jalan utama Poncokusumo, setelah Alfamart di kiri jalan ada plang dengan tulisan Ledok Ombo. Nah masuk ke dalam gang sekitar 100-200 meter memasuki hutan pinus, lokasi Omah Akar ada di paling belakang.


Jalan masuknya agak off road gitu, masih berupa jalan makadam. Masuk ke area perkemahan malah ada jalan yang tanahnya anjlok lumayan dalam dan gak ada jalan lain. Berasa kayak lagi ikut rally dakar deh, hehehe.

Terus apa itu Omah Akar?

Jadi Omah Akar adalah cafe yang berada di area perkemahan Ledok Ombo, Poncokusumo. Dan Ledok Ombo adalah area camping di dalam hutan pinus dengan fasilitas yang sudah cukup lengkap, ada kamar mandi, mushala, dan kolam kecil dari sumber.

Dari analisa sotoy saya, kayaknya nih ya dinamakan Omah Akar karena gerbang masuk menuju area cafe terbuat dari akar-akar yang saling bertautan. Atau ya emang pemiliknya pengen aja namain Omah Akar, serah dia donk ya? Haha.


Dan siapakah pemilik Omah Akar? Tak lain dan tak bukan adalah keluarganya Mas A. Banyak amat ya usahanya? Ckckck ntap!

Konsep di Omah Akar dibuat terbuka dan menyatu dengan alam. Bangku dan meja untuk pengunjung terbuat dari kayu, dan di sekeliling area cafe banyak tumbuh tanaman pakis raksasa yang bikin suasana makin asri.

Satu-satunya bangunan tertutup cuma di bagian dapur dan kasir yang berupa bangunan semi permanen dari anyaman bambu dan atap dari daun kering.


Meskipun ada di dalam hutan, jauh dari perkampungan penduduk tapi makin malam suasana di Omah Akar malah makin rame. Kebetulan memang lagi ada rombongan yang camping, tapi gak sedikit juga pengunjung yang bukan dari rombongan tersebut. Kebanyakan sih muda mudi yang lagi pacaran, wekeke.

Suasana malam di Omah Akar terasa syahdu banget dengan adanya lampu-lampu gantung berwarna orens. Asik banget emang buat menghabiskan malam minggu di sini. Tapiii begitu keluar dari Omah Akar, suasananya berubah serem karena hutannya gelap gulita tanpa penerangan sama sekali. Coba dikasi lampu LED gitu ya di hutannya? Beugh, bakalan menyaingi Lalala Fest dah itu, :p

Gak enaknya lagi, kamar mandinya cuma ada di area perkemahan, harus nyebrang hutan pinus dulu kalau mau ke toilet dan lagi-lagi tanpa penerangan sama sekali, ckckck. Kakak ipar dan suami sempet kebelet pipis tuh di sana, untungnya ada yang bawa senter.

Soal makanan, sayangnya lagi nih di Omah Akar cuma menyediakan cemilan aja seperti roti bakar, kentang goreng, roti maryam, dan pisang bakar. Makanan terberatnya cuma ada mie instan jadi kalau ke sini jangan diniatin buat makan berat ya.

Meski cuma jual makanan ringan, tapi kualitas makanannya oke. Gak asal-asalkan. Kata para ipar, topping coklatnya enak banget karena pakai coklat batangan yang dilelehkan, bukan saus coklat murahan gitu. Kopi hitam di sini juga enak menurut saya.


Moon maap nih pemisah, ternyata makanannya gak kefoto, heuheu. 

Saya kepoin instagramnya, kayaknya mereka juga bisa menyediakan makanan berat tapi khusus bulan puasa. Buat buka bersama gitu.

Buat yang lagi di sekitar Poncokusumo, atau bosen jalan-jalan ke Batu dan Malang mulu, bolehkah kapan-kapan dicoba mampir ke Omah Akar di Perkemahan Ledok Ombo. Saya malah mikir, tempatnya bakal cucok buat acara-acara garden party (atau Forest party?) kayak di nikahannya Andien gitu, heuheu.

1 komentar:

  1. Hmm jadi ingin nikahan garden party disitu *eh

    Btw mas A udah punya istri belom ? HAHAHAHHAA salah fokus banget elah w ni.

    BalasHapus

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p