Rabu, 29 Maret 2023

5 Perlengkapan untuk Poundfit

Sebenarnya saya mulai tahu olahraga Poundfit sekitar bulan Oktober atau November tapi baru ikut kelasnya di akhir Desember 2022. Selain karena saat itu sedang banyak acara, saya juga perlu waktu untuk menyicil beli perlengkapannya.

Maklum aja, dari yang gak pernah olahraga, tiba-tiba pengen ikut kelas Pound ya jelas gak punya perlengkapannya sama sekali.

Apa aja sih perlengkapan yang dibutuhkan untuk Poundfit? Sama gak dengan olahraga lainnya? Terus itu beneran harus punya stik original yang harganya ratusan ribu? Itu kok banyak yang pakai sepatu seragam kayak kaos kaki, emang wajib ya?

Langsung aja, kita review 5 perlengkapan untuk Poundfit!


Ripstix

Harus yang original, No KW KW Club!

Ripstix adalah tongkat berwarna hijau neon yang digunakan untuk gerakan memukul pada saat Pound. Belinya bisa di website resmi Poundfit $ 19,99 atau sekitar Rp 299 ribu. Dikirim langsung dari kantor pusatnya di USA. Ditambah bea cukai dan ongkos kirim, harganya bisa mencapai Rp 800 ribuan. Makin banyak beli tentu harganya makin murah. Makanya rugi kalau cuma beli 1 ripstix saja.

Biasanya banyak Pound Pro yang membuka open PO pembelian ripstix dengan harga kisaran Rp 450-600 ribu. Tetep aja mehong ya? Haha.

Tenang aja, buat yang sayang mengeluarkan uang ratusan ribu, biasanya tarif kelas Pound sudah termasuk peminjaman ripstix kok. Tinggal bawa kartu tanda pengenal sebagai jaminan.

Ada juga yang membedakan tarif untuk yang membawa ripstix sendiri dengan yang pinjam. Beda tarifnya gak terlalu jauh, rata-rata cuma selisih Rp 5-10 ribu aja.

Emang bedanya apa sih ripstix original dengan yang KW?

Ripstix original ukurannya lebih besar dan berat, ada grafir Poundfit yang timbul di badan stiknya. Sedangkan yang KW, lebih kecil dan ringan. Kata teman saya yang pernah mendapat ripstix KW, feelnya jadi kurang manteb kayak pakai stik mainan.

Penggunaan ripstix asli sudah menjadi peraturan dari lembaga Poundfit sendiri. Kabarnya kalau ada Pound Pro yang ketauan menggunakan ripstix palsu saat kelas, akan diberi teguran.

Emang ada Pound Pro yang ngasih ripstix palsu ke pesertanya?

Banyaaak! Sebenarnya bisa dimaklumin ya, mengingat harga ripstix yang gak murah. Gak semua Pound Pro sanggup langsung beli dalam jumlah yang banyak, apalagi yang baru merintis. Pilihan kembali ke kita aja sebagai peserta, ikhlas gak tuh dapet ripstix palsu padahal tarif yang dibayar sama dengan peserta lain yang mendapat ripstix original.

Saya sendiri akhirnya membeli ripstix original lewat seorang Pound Pro Surabaya karena belakangan Poundfit lagi digandrungi di berbagai daerah sehingga kuota cepat sekali habis begitu pendaftaran dibuka. Keterbatasan ripstix memang jadi salah satu alasan kenapa kelas Pound kuotanya terbatas. Oleh karena itu bagi yang memiliki ripstix pribadi bisa ikut kelas tanpa harus war dengan peserta lain.

Sebenarnya dengan banyak bermunculannya kelas Pound, war kuota kelas kayaknya sudah gak seganas dulu yang bisa langsung habis dalam hitungan menit bahkan detik. Kalau pun habis di penyelenggara yang satu, masih ada penyelenggara lainnya. Tapi menurut saya, tetep enak kalau punya ripstix sendiri karena bisa sekalian untuk latihan di rumah dan gak harus mantengin jadwal pendaftaran terus.


Matras

Saat akan ikut kelas Poundfit, saya gak mengerti kegunaan matras untuk apa. Hanya tahu jika peserta diwajibkan untuk membawa matras demi keamanan. 

Nahloh, bahasanya berat ya? Oleh karena itu saya sampai membaca berbagai review matras yang kualitasnya bagus dan tahan lama. Akhirnya terpilihlah matras NBR 10 mm dari Happyfit seharga Rp 169 ribu (saya cek sekarang harganya jadi Rp 179 ribu)

Begitu ikut kelas Pound, saya baru tahu ternyata fungsi matras adalah untuk tempat memukul ripstix agar tidak mudah patah serta untuk alas ketika posisi duduk dan tidur.

Ternyata lagi, matras 10 mm itu terlalu tebal sehingga saat digulung masih bulky kayak lagi bawa guling, heuheu. Tapi emang kalau untuk posisi tiduran terasa nyaman banget di punggung. Matras dengan bahan NBR gak cocok untuk yoga atau work out yang harus gerakan aneh-aneh kayak akrobat gitu karena mudah bergeser.

Menurut saya, matras ukuran 8 mm sudah cukup untuk keperluan Pound. Gak terlalu tebal tapi juga gak ketipisan. Brandnya bisa pilih Speeds, Miniso, dan semacamnya yang lebih terjangkau.

Beberapa penyelenggara kelas Pound juga ada yang menyediakan sewa matras, tapi kualitasnya agak random. Ada yang memakai matras yang cukup bagus, ada juga yang memakai matras yang kualitasnya jelek, tipis, dan pendek. Buat posisi tiduran, cuma nutupin kepala sampai punggung, ckckck.


Alas Kaki

 Olahraga Pound gak mewajibkan peserta untuk memakai sepatu, nyeker pun boleh.

Saya sendiri merasa nyaman tanpa alas kaki karena lebih mudah untuk melakukan gerakan squat dan lompat-lompat, tapi akibatnya telapak kaki saya mulai kapalan di beberapa bagian, haha.

Menurut saya, alas kaki yang cocok untuk Pound adalah yang ringan dan solnya rata. Sepatu dengan sol tebal seperti running shoes malah membuat telapak kram saat melakukan gerakan tertentu.

Banyak Pound Pro dan peserta Pound saat ini yang menggunakan Vibram, semacam sepatu bare foot yang mirip kaos kaki tapi dengan bahan yang lebih tebal. Harganya sekitar Rp 1 jutaan ke atas (belum mampu akutuh, haha)

Opsi lebih terjangkaunya, banyak yang menggunakan kaos kaki yoga yang memiliki anti slip di bagian telapaknya. Kalau saya sih tertarik dengan bare foot dari Pyopp atau slip on seperti merk Wakai yang terlihat ringan. Tunggu ada dana yang cair dulu, heuheu.


Baju Olahraga

Gak ada aturan khusus juga tentang pakaian yang dipakai saat kelas Pound. Kadang ada peserta yang pakai kemeja dan kulot karena pulang kerja langsung ikut kelas Pound, ada juga penyelenggara yang suka mengadakan dress code unik seperti piyama atau baju pantai. Kalau saya sendiri, paling nyaman pakai legging sport dan atasan kaos cotton combed yang adem.

Gara-gara ikut Pound, saya jadi tahu kalau legging sport itu ternyata beda dari legging biasa. Karet pinggangnya nyaman untuk yang punya perut buncit seperti saya dan bahannya juga lebih tebal dari legging biasa. Pernah coba ikut Pound pakai celana dengan pinggang karet biasa, perut saya malah terasa sakit seperti kram gitu.


Air Minum

Hal sepele tapi penting banget kalau ikut kelas Pound adalah air minum. Apalagi Pound termasuk olahraga High Intensity Interval Training (HIIT). Sangat menguras energi.

Pernah kelupaan gak bawa air mineral saat kelas Pound, alhasil tenggorokan kering dan lemes banget.

Biasanya saya membawa air mineral dan minuman isotonik atau yang manis-manis supaya gak kliyengan. Minumannya jangan yang terlalu dingin ya, karena saat olahraga suhu tubuh kan naik, kalau minum yang terlalu dingin bisa bikin badan kaget.

Bagi yang menempuh perjalanan jauh atau naik motor untuk mengikuti kelas Pound, saya sarankan juga untuk membawa baju ganti karena satu sesi Pound bisa membakar lebih dari 500 kalori sehingga bikin keringetan sampai baju basah kuyub. Gak nyaman kan kalau perjalanan pulang apalagi kena angin pakai baju basah?

1 komentar:

  1. Bisa dibilang ini olahraga mahal ya mba, kalo memang diwajibkan pakai stick asli 😄😄. Aku nyeseeeel kenapa pas di US aku ga beli tuh stick 🤣. Ntr kalo balik , aku mau di sana aja deh. Aku biasa workout nya bukan poundfit. Tapi kemarin lagi bosen Ama cardio dan beban. Jadi iseng ikutin gerakan poundfit dari YouTube. Sticknya beli dari Tokped, kw pastinya, tapi itu aja berat loh. Aku jadi penasaran, yg asli seberat apa lagi 🤣🤣🤣?

    BalasHapus

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p