Jumat, 12 Maret 2021

Anak Umur 2 Tahun Kosa Katanya Masih Sedikit?


Saat sedang scroll facebook, saya menemukan ada seorang ibu yang bertanya di grup parenting yang saya ikuti tentang kegalauannya karena anaknya yang sudah berusia 2 tahun tapi kosa katanya masih sangat sedikit (kurang dari 10 kata) dan lebih sering berkomunikasi dengan cara berteriak-teriak.

Dan yang bikin saya geleng-geleng adalah jawaban ibu-ibu lain di kolom komentar, kalau bahasa kekiniannya jawabannya mengandung toxic positivity.

"Gak apa-apa, Bun. Perkembangan tiap anak-anak berbeda-beda. Anak saya dulu juga telat ngomongnya sekarang umur 5 tahun baru pinter ngoceh tapi anaknya aktif dan sehat"

Gak cuma satu, tapi banyak banget jawaban serupa yang intinya mengatakan bahwa gak perlu kuatir karena perkembangan tiap anak berbeda-beda dan mengambil contoh kasus anaknya sendiri, anak tetangga, atau keponakan yang diakhiri dengan kesimpulan bahwa meskipun tahap kemampuan bicaranya terlambat tapi anaknya sehat-sehat aja.

Saya setuju bahwa tahap perkembangan tiap anak itu berbeda-beda tapi tetap ada acuannya juga di mana kalau ada tahap perkembangan yang belum dilakukan sampai batas usia tertentu berarti harus waspada dan baiknya langsung konsultasi ke dokter anak atau tenaga kesehatan terkait. Selain itu yang bikin bingung, definisi dari sehat buat ibu-ibu tersebut itu apa?

Apakah sehat di sini maksudnya adalah jarang sakit?

Ngomongin anak sehat, pas banget tadi sore saya melihat instagram story-nya Dokter Meta Hanindita yang membahas tentang definisi anak sehat.

Menurut WHO, kesehatan anak itu meliputi kondisi fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional. Jadi banyak aspek yang harus diperhatikan untuk menyatakan bahwa seorang anak dalam kondisi sehat, bukan hanya karena jarang sakit.

Balik ke soal kemampuan bicara anak, tahap perkembangan kemampuan anak bisa dilihat sejak bayi usia 2 bulan. Di usia 2 sampai 3 bulan biasanya anak akan melakukan cooing, yaitu mengeluarkan suara seperti Uuhh atau Aahh.

Di usia 6 sampai 9 bulan, anak sudah mengerti konsep nama orang dan benda termasuk sudah mengetahui namanya sendiri. Ketika dipanggil dia akan menoleh atau menunjukkan ekspresi tertentu seperti tersenyum. Selain itu, anak juga mulai melakukan babbling yaitu bersuara dengan suku kata tunggal seperti mamama, papapa, atau bababa.

Di usia 9 sampai 12 bulan dia sudah bisa mengucapkan kata mama atau papa atau panggilan yang biasa diucapkan untuk ayah dan ibu atau pengasuh utamanya. Selain itu, bayi juga mulai membeo dan mengikuti kata yang diucapkan orang sekitarnya.

Di usia 12 bulan anak sudah mengerti sekitar 70 kata yang diucapkan orang sekitarnya. Usia 12 sampai 18 bulan anak biasanya sudah bisa mengucapkan 3-6 kata yang bermakna.

Di usia 18-24 bulan, anak akan mengalami fase ledakan bahasa. Kosa katanya makin kaya dan dapat merangkai kalimat yang terdiri dari 2 kata. Lebih lengkapnya bisa dilihat pada gambar berikut yang saya dapat dari instagramnya Dokter Meta Hanindita.



Untuk mengetahui apakah perkembangan anak sudah sesuai usianya, bisa dengan cara melihat KPSP (Kuisioner Pra Skrining Perkembangan) yang bisa ditemukan di google. Atau bisa juga download aplikasi PrimaKu milik IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) di Playstore atau Appstore. PrimaKu ini udah lengkap banget untuk mengecek tumbuh kembang anak karena dilengkapi grafik dan tes skrining, saran stimulasi, dan ada juga jadwal vaksin serta artikel bermanfaat.


Btw, Jadwal Imunisasinya Kama gak pernah saya isi di aplikasi PrimaKu karena males, hehe, makanya keterangannya ditulis perhatian. Tapi Kama rutin imunisasi kok.

Menurut saya penting untuk mengetahui tiap tahapan perkembangan anak supaya kalau ada hal yang dirasa ganjil bisa cepat ditemukan penyebab dan solusinya. Karena satu tahapan aja mundur, tahapan lainnya otomatis ikut mundur juga.

Soal kemampuan bicara yang terlambat atau speech delay, efeknya bakal terasa banget ketika anak masuk usia sekolah. Misalnya di saat anak lain sudah bisa mengungkapkan keinginannya dengan baik dan diajak berdiskusi 2 arah, anak yang speech delay masih berkutat dengan tantrum karena belum bisa mengutarakan apa yang Ia mau. Diajak diskusi panjang pun agak sulit karena pemahamaannya akan konteks kalimat masih minim.

Saya sendiri mengalaminya pada Alif yang walau pun gak speech delay tapi sampai usia TK, dia masih belum bisa bercerita secara runut dan terstruktur. Kadang pemilihan kata yang digunakan saat berbicara juga sering kurang tepat atau terbolak-balik. Akibatnya saat bersekolah, Alif kesulitan dalam memahami konteks kalimat atau pertanyaan yang disampaikan gurunya. Untungnya, sekolah masih daring jadi kami bisa tahu bagaimana Alif saat bersekolah dan bisa melatih kemampuan bicaranya agar lebih baik.

Salah satu cara yang bisa dilakukan agar kemampuan bicara anak sesuai dengan usianya adalah dengan sering mengajaknya berkomunikasi.

Ada berbagai cara komunikasi yang bisa dilakukan dengan bayi misalnya mengajaknya mengobrol, bernyanyi, atau menceritakan dongeng. Selain itu, melakukan stimulasi pijat bayi juga dipercaya bagus untuk mengoptimalkan perkembangannya karena saat dipijat, ada banyak sensory bayi yang terlibat seperti raba, kinestetik, auditory, dan visual.

Gak harus repot-repot ke baby spa atau dukun bayi, kita bisa kok memijat bayi sendiri di rumah. Malah justru juga bermanfaat dalam meningkatkan bonding  antara orang tua dan bayi apalagi jika dilakukan secara rutin.

Pastikan menggunakan minyak pijat yang aman untuk kulit bayi agar terhindar dari iritasi. Kalau saya sendiri biasanya memijat Kama setelah mandi menggunakan Mamaschoiceid Calming Tummy Oil. Ini tuh semacam minyak telon untuk bayi kulit sensitif . Terdiri dari 3 kombinasi essential oil yaitu Nutmeg Oil, Chamomile Oil, serta Lavender Oil yang aman, halal, dan natural sehingga bisa #kurangiworry akan kemungkinan bayi mengalami iritasi kulit akibat minyak yang digunakan.

Yupz! Komposisi Mama's Choice Calming Tummy Oil gak mengandung minyak kayu putih karena berpotensi menyebabkan iritasi kulit pada bayi. Jadi kalau teman-teman, bayinya ada yang mengalami iritasi setelah menggunakan minyak telon, coba di-cek komposisinya. Jangan-jangan kulitnya sensitif terhadap kandungan minyak kayu putih.

Selain itu yang saya baca dari sebuah artikel, ternyata Chamomile Oil itu bagus untuk kulit bayi yang sensitif karena punya efek calming pada kulit yang sedang iritasi.

Karena gak ada komposisi minyak kayu putihnya, menurutnya saya hangatnya gak over terutama untuk bayi. Dipakai sebagai minyak pijat gak masalah karena gak ada efek bikin mata pedes. Ngerti kan rasanya kalau nuang minyak kayu putih di sekujur tubuh bisa bikin mata pedes banget padahal gak kena mata?

Teksturnya juga pas banget untuk memijat bayi menurut saya, kental dan agak lama meresapnya yang mana justru memudahkan saat dipakai memijat bayi karena gak seret di kulit.

Harga Mama's Choice Calming Tummy Oil adalah Rp 79 ribu dan bisa dibeli di www.mamaschoice.id. Masukkan kode voucher MAMAMERISKA saat check out untuk mendapatkan potongan harga Rp 25 ribu dengan minimal pembelanjaan Rp 90 ribu. Free ongkir Se-Jabodetabek.

Berikut adalah langkah-langkah melakukan stimulasi pijat bayi yang saya ambil dari salah satu bukunya Dokter Meta Hanindita yang seri Mommyclopedia.

  1. Mulai pijatan dari kedua kaki. Lakukan dari tengah tubuh ke luar. Misalnya dari paha k telapak.
  2. Gerakkan kedua kaki bayi ke atas, tekuk lembut seperti sedang mengayuh sepeda.
  3. Lakukan pijatan pada dada, perut, dan punggung dengan kedua tangan pemijat diletakkan di tengah dan membelah ke arah luar.
  4. Lanjutkan pijatan perlahan dan lembut di wajah serta punggung bayi.
Gerakan tangan saat memijat bayi lebih seperti mengelus-elus dengan lembut, ya. Bukan seperti memijat orang dewasa. Jika bayi terlihat kurang nyaman, hentikan proses pemijatan. Selain itu jangan memijat bayi yang sedang mengantuk, demam, serta baru selesai makan dan minum.

Jika bayi sudah distimulasi secara rutin tapi perkembangannya masih tidak menunjukkan peningkatan, baiknya segera bawa ke dokter atau klinik tumbuh kembang, ya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p