Jumat, 05 Juni 2020

Percaya Diri Berfoto Ria Karena Kesehatan Gigi Terjaga


Masak memasak nyobain resep baru sampai encok udah, rebahan glibak glibuk sampai badan kaku semua juga udah, nemenin anak ngerjain tugas sekolah online sampai darah tinggi apalagi. Tapi kok pandemi ini belum juga berlalu ya? Enaknya ngapain lagi nih kita?

Bikin maternity photo sama keluarga di rumah aja gimana?

Kebetulan nih kehamilan saya yang ke 3 ini sekarang sudah masuk trimester akhir. Hari perkiraan lahir makin dekat tapi si wabah virus belum juga menjauh. Dulu saat hamil Alif dan Nayla, saya selalu mendokumentasikan momen kehamilan di studio foto. Masa kehamilan yang sekarang gak punya dokumentasi yang agak bagusan dikit sih? Kok kasihan amat ya?

Tapi masalahnya mau ke studio foto juga masih waswas karena situasi belum kondusif. Saya dan suami gak mau ambil risiko cuma demi foto-foto. Ya udah deh, malah jadi kepikiran foto kehamilannya di rumah aja tapi dengan konsep yang lebih matang dan memanfaatkan properti yang ada semaksimal mungkin. Mumpung suami masih sering di rumah karena kantornya menerapkan social distancing dan Alif masih libur sekolah karena lebaran jadi belum terbebani dengan tugas-tugas online lagi.

Setelah ubek-ubek social media untuk mencari inspirasi maternity photo di rumah, akhirnya terealisasi juga nih keinginan saya. Untuk ide setting properti dan background foto, saya terinspirasi dari jasa foto produk pakaian yang marak digunakan oleh para pengusaha online shop belakangan ini. Sekarang kan lagi musim tuh foto produk pakaian dengan properti minimalis tapi tetap kelihatan chic. Saya juga mencoba teknik foreground menggunakan plastik yang saya ubet-ubet ke sekitar kamera hape.

Terus bagaimana hasil foto-fotonya?

Alhamdulillah sukses! Sukses ngeblur semua, hahaha. Susah banget woy ngatur anak-anak buat foto yang paripurna. Kakaknya udah anteng, eh adiknya kabur begitu mau foto. Giliran adiknya udah standby, kakaknya udah gak mood lagi. Sampai akhirnya bisa foto formasi lengkap tapi hasilnya ya gitu deh, ngeblur semua, huhuhu. Ya sudahlah ya, yang penting udah usaha. Untungnya saya udah punya dokumentasi perut lagi mblendung di kehamilan ke 3 ini. Next time kita coba lagi sesi pemotretannya.






Ngomong-ngomong soal foto nih, saya dulu sempat mengalami yang namanya gak percaya diri tiap difoto apalagi kalau harus foto sambil senyum 3 jari alias memperlihatkan barisan gigi. Hal tersebut tak lain dan tak bukan karena saya punya 2 gigi gingsul yang membuat susunan gigi saya tidak rata. Tiap difoto pasti saya selalu kagok untuk berekspresi, pokoknya jangan sampai gigi saya kelihatan. Kalau lagi diajak foto ceria bareng teman-teman, saya cuma bisa mingkem kayak orang kepikiran hutang, haha.

Gak cuma saat berfoto ria sih, saat bicara dengan orang lain pun saya merasa insecure takut mereka fokus ke gigi saya. Dan rasa tak percaya diri ini asal muasalnya ya dari orang sekitar bahkan keluarga sendiri yang sering menjadikan gigi saya bahan ejekan. Ya mungkin maksud mereka cuma guyon dan saya pun gak pernah marah sebenarnya tapi tanpa sadar ternyata tumbuh rasa tidak percaya diri dengan sendirinya.

Akhirnya saya mulai bisa menerima kondisi gigi saya ketika beranjak dewasa. Penerimaan terhadap kondisi gigi ini gak serta merta langsung membuat percaya diri jadi maksimal gitu aja. Karena lingkungan terdekat juga gak mendukung. Banyak yang menganggap olok-olok soal kekurangan fisik itu adalah hal yang lumrah. Saya butuh proses yang panjang untuk meyakinkan diri berkali-kali agar bisa menerima kekurangan saya ini.

Dulu sempat punya keinginan kalau sudah bisa cari uang sendiri bakal pasang kawat gigi, tapi pas udah punya penghasilan ya kok kayaknya eman banget gitu ngeluarin duit berjuta-juta. Di samping itu penghasilan saya juga gak besar-besar amat sih, hehehe. Jadi ya udah terima keadaan aja, kekurangan fisik itu sama sekali gak mengurangi kualitas diri kita kok. Menurut saya selama gak ada masalah serius dengan gigi dan kesehatannya tetap terjaga, gak apa-apa punya gigi gak rata.

Selain membuat rasa percaya diri turun, tantangan lain dari punya gigi berantakan adalah soal perawatannya. Kalau gosok gigi harus lebih ekstra teliti agar semua bagian terjangkau supaya gak ada sisa makanan yang tertinggal. Sisa makanan yang menumpuk di gigi bisa menimbulkan berbagai masalah seperti karang gigi, bau mulut, dan gigi berlubang.

Soal gigi berlubang, saya sempat memiliki pengalaman buruk nih. Jadi waktu kecil gigi saya pernah berlubang akibat kebiasaan mengunyah permen karet yang katanya bagus untuk kesehatan gigi. Namanya juga anak-anak, percaya aje sama iklan sehingga saat itu saya merasa aman mengunyah permen karet tersebut dalam jangka waktu yang lama. Padahal itu permen mengandung gula juga yang gak bagus untuk kesehatan gigi, haha.

Di sisi lain, keluarga saya termasuk yang kurang aware dengan kesehatan gigi. Kalau gak sakit gigi ya gak ke dokter gigi. Anjuran ke dokter gigi tiap 6 bulan hanyalah angin lalu. Makanya meskipun gigi saya banyak yang berlubang, tetap dibiarkan selama gak merasakan sakit yang parah. Sampai akhirnya di suatu hari saat bulan ramadan pipi saya mendadak bengkak besar banget. Udah dikompres air hangat dan  kumur-kumur dengan air garam tetap gak pengaruh pada bengkaknya. Akhirnya saya pun dibawa ke dokter gigi dan ternyata memang gigi saya sudah cukup parah lubangnya hingga kena ke akarnya.

Karena kondisi berlubangnya udah parah jadi dokter menyarankan gigi saya untuk dicabut saja. Saat dicabut sih gak apa-apa karena pengaruh bius, tapi setelah biusnya habis rasanya sungguh aduhai, Gaes! Belum lagi pemulihannya butuh waktu hingga satu bulan agar lubang bekas cabutan menutup kembali. Kapooookkk!

Belajar dari pengalaman saya di masa kecil tersebut, jadi saya bertekad untuk lebih aware terhadap kesehatan gigi keluarga. Pak suami ngeluh giginya sakit dikit aja, langsung saya paksa ke dokter gigi. Anak-anak juga niatnya akan saya ajak untuk periksa rutin ke dokter gigi. Beberapa bulan yang lalu anak-anak sudah kami ajak periksa ke dokter gigi, harusnya sekarang sudah waktunya kembali periksa. Tapi di masa pandemi begini, pemerintah menganjurkan untuk menunda ke dokter gigi jika tidak ada masalah yang darurat. Jadi yang bisa kami lakukan untuk saat ini adalah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kesehatan gigi agar tidak terjadi kerusakan yang serius.

Salah satu cara saya dalam menjaga kesehatan gigi adalah dengan menggunakan pasta gigi terbaru Sasha Pencegah Gigi Berlubang yang mengandung siwak asli, flouride, dan kalsium serta tidak mengandung alkohol dan bahan yang berasal dari hewani.


Awal mencoba pasta gigi Sasha ini sih karena tertarik dengan klaimnya yang bisa mencegah gigi berlubang. Soalnya selama karantina di rumah, kita jadi lebih sering ngemil terutama yang manis-manis. Makanan manis kan salah satu jalan termudah untuk membuat lubang di gigi. Lalu makin tertarik untuk mencoba setelah melihat kandungannya yang mengandung siwak serta bebas dari alkohol dan bahan yang berasal dari hewan. Ditambah pasta gigi Sasha Pencegah Gigi Berlubang ini sudah memiliki sertifikat halal jadi ada rasa lebih tenang saat menggunakannya terutama bagi keluarga muslim.

Sebelumnya saya sering membaca bahwa membersihkan gigi dengan siwak merupakan salah satu sunnah Rasul dan hukumnya adalah dianjurkan (mustahab), eh pas saya baca lebih dalam ternyata memang manfaat siwak ada banyak sekali. Siwak mengandung resin, flouride alami, klorida, dan kalsium. Nah! Keempat zat ini bermanfaat dalam menjaga kekuatan akar gigi, mencegah gigi berlubang, dan karies gigi, serta memperkuat enamel atau permukaan gigi secara berkelanjutan. World Health Organization (WHO) sendiri sudah menyetujui siwak sebagai agen oral hygen.

Siwak berasal dari batang atau ranting pohon arak ( Salvador Persica) yang termasuk dalam kategori semak belukar dan banyak ditemui di wilayah Timur Tengah. Jelas ya, gak mudah untuk mendapatkan siwak bagi kita yang tinggal di Indonesia ini. Oleh karena itu agar lebih praktis jadi sebagai alternatif kita bisa menggunakan pasta gigi yang mengandung siwak asli seperti Sasha Pencegah Gigi Berlubang.



Saya sendiri sudah menggunakan Sasha Pencegah Gigi Berlubang selama 1 bulan lebih. Pertama kali mencobanya, saya merasa langsung cocok karena rasa mintnya gak strong tapi masih tetap bisa memberikan sensasi segar di mulut setelah bergosok gigi. Kandungannya yang bebas dari alkohol juga membuat rongga mulut tidak terasa kering. Nah! Karena rasanya yang gak "pedas" jadi pasta gigi ini juga bakal cocok dipakai untuk anak-anak.

Tenang aja! Meskipun kualitasnya terbilang oke tapi harga pasta gigi Sasha Pencegah Gigi Berlubang ini sangat terjangkau kok, yaitu Rp 10.500,00 untuk tube 150 gram dan Rp 4.500,00 untuk tube 65 gram yang bisa dibeli di minimarket terdekat atau kalau mau online bisa beli di sini. Menjaga kesehatan gigi itu gak harus mahal kan? Tapi kalau udah sakit gigi, wadaaaw keuangan keluarga pun bisa dibikin berantakan, huhuhu.

Selama pandemi ini berlangsung banyak dari kita yang menghabiskan waktu lebih banyak di rumah. Ada yang menghabiskan waktunya untuk mengeksplor keahlian baru, ada juga yang memutuskan untuk menikmati waktu luang yang jarang didapat sebelumnya dengan bersantai saja. Yang jelas mau memutuskan untuk lebih produktif atau tidak, kita tetap harus menjaga kesehatan termasuk kesehatan gigi. Saya yang hamil aja mau periksa ke dokter kandungan rasanya was-was luar biasa, apalagi kalau harus berurusan dengan dokter gigi yang prosedur pemeriksaannya harus berhubungan langsung dengan droplet.


Teman-teman sendiri selama di rumah udah melakukan kegiatan apa aja nih?

Info selengkapnya tentang Sasha Pencegah Gigi Berlubang.




17 komentar:

  1. Saya juga tertarik karena klaim mencegah gigi berlubang. Soalnya anak saya yang bungsu pernah sakit gigi

    BalasHapus
  2. Disaat pandemi gini tuh aku jadi ekstra banget ngejaga gigi keluargaku agar tetap bersih dan sehat. Aku juga kalau pilih pasta gigi pasti selalu yang aman unutk keluarga dan berkualitas.

    BalasHapus
  3. wuah seru banget ini bikin foto hamil, aq juga selalu buat foto hamil mba, hihihi untung sekarang sudah ada sasha pencegah gigi berlubang yang bisa dipakai oleh dewasa dan anak-anak jadi gak ribet lagi kalau beli pasta gigi harus 2 macam

    BalasHapus
  4. Wah samaan kita mba. Keluarga Aku juga pakai sasha pencegah gigi berlubang. Dan allhamdulillah cocok. Suami aku juga suka padahal biasanya dia pemilih orangnya hahaha 😂. Apalagi pasta gigi sasha ini halal ya mba

    BalasHapus
  5. Masyallah, sangkain belum memiliki momongan, galfok lihat wajah mba dan pasangan masih muda banget..subhanallah ternyata sudah mau tiga ya anaknya. Pasti mereka disiplin sekali sikat giginya..

    BalasHapus
  6. iya nih harus sering dan rajin gosok gigi kalau g mau ilang rasa pede ketemu orang

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah,
    Bumils sehat-sehat selalu yaa...
    Akutu muncul masalah gigi selaluuuu pas hamil.
    Kalau gak sedang hamil, kayaknya baik-baik aja.

    Sasha bikin hati tenang yaah....

    BalasHapus
  8. wah saat aku mau coba Sasha, semakin diteguhkan dengan ulasan ini jadi makin percaya bahwa produk ini sangat bagus :D

    BalasHapus
  9. Ah bener ini mbak..
    Biar pede foto senyum ceria, gigi harus terlihat oke

    BalasHapus
  10. Udah gkundang glundung dari satubpojokan ke pojokan lainnya, udah bersihin rumah sampai gak ada debu pun masih aja pandemi belum pergi. Sehat terus ya bumil, makin cantik aja nih.

    BalasHapus
  11. Iya nih mbak, aku dulu juga pasang behel dan memang lumayan ngabisin duit. Tapi asal bisa merawat gigi dengan baik maka seharusnya gigi jauh dari kata bermasalah. Saya penasaran dengan Sasha yang terbuat dari siwak ini mbak.

    BalasHapus
  12. Penampilan udah kece, meskipun ada kekurangan tak masalah sebenarnya yg penting bisa diakalin dan diperhatikan segera ya kekurangannya, tipsnya kece kak

    BalasHapus
  13. Mbaaa, aku malah ngerasa kalo yg punya gigi gingsul itu beruntung, Krn biasanya mau senyum ga kliatan gigi atopun kliatan, itu ttp manis loh. Adekku giginya gingsul, dan dia yg paling fotogenic di antara kami hahahaha. ga peduli senyumnya mau rapet ato lebar, ttp kliatan bgs. :D

    Sasha keren nih, produk baru tp udh lengkap aja variannya. Banyak yg tertarik pasti Krn kandungan siwaknya juga. Aku dulu pernah pake siwak yg bener2 siwak. Tp nth kenapa kok ga nyaman yaaaa, nth Krn ga biasa ato ga ngerti cara make huahahahaha... Jd kalo ada yg praktis Begini, ya mending beli yg udah ada kandungannya ajalaaaah :p.

    BalasHapus
  14. Amn buat bumil yay pasta gigi varian terbaru Sasha ini, kalau gigi sehat putih dn bersih emang pede banget berfoto 😊

    BalasHapus
  15. Aku suka deh lihat kemasannya Sasha ini. Cantik banget. Jadi pengen nyoba Sasha juga jadinya

    BalasHapus
  16. Varian terbaru sasha ini bikin penasaran untuk dicoba, aman untuk ibu hamil.

    BalasHapus
  17. Belum pernah coba gunakan pasta gigi yang satu ini, penasaran deh kepingin coba gunakan.
    Sudah sering lirik sih kalau belanja bulanan di swalayan

    BalasHapus

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p