Lagi-lagi bahas Pandaan, lama-lama eike direkrut jadi duta wisata Pandaan juga nih, haha.
Gimana donk, emang Pandaan itu deket dari Sidoarjo apalagi sekarang ada tol yang gerbangnya pas banget di Pandaan, udah gitu termasuk jalur utama mudik Surabaya-Malang jadi sekalian mampir kalau pas mudik ke mertua. Tempatnya juga adem timbang ke Surabaya yang puanas dan macet. Jadi daerah favorit untuk jalan-jalan saat ini ya ke Pandaan.
FYI, Pandaan ini masuk ke dalam kabupaten Pasuruan ya, itu tuh asalnya Inul Daratista, tapi Pasuruan itu luas banget, Bromo pun masuk Pasuruan lho aslinya, bukan Malang. Jadi au'deh ya, mbak Inul itu aslinya Pasuruan mana, haha gak berkualitas banget omongan gue.
Tempat wisata di Pandaan juga terbilang lengkap ya, ada wisata modern seperti Taman Safari II dan Taman Dayu Ciputra, wisata belanja seperti wisata panci, wisata religi seperti Mesjid Chengho, dan wisata sejarah.
Nah yang terakhir saya baru tau, kalau Pandaan pun punya situs sejarah berupa candi yang bernama Candi Jawi.
Saya tau candi ini dari instagram wisata Pasuruan. Awalnya saya pikir pasti butuh effort lebih buat mencapai lokasi candi Jawi. Maksudnya lokasinya jauh dan mblusuk-mblusuk gitu. Eh ternyata saya salah, waktu staycation di Royal Tretes kapan hari, pulangnya saya sempetin mampir ke Candi Jawi, biar ada mampir tempat wisatanya gitu, gak full nginep di hotel doank.
Baca Juga: Royal Tretes View Hotel & Convention, Good Place to Staycation Near Surabaya
Ealah, ternyata lokasi candi Jawi ini gak jauh dari Masjid Cheng Ho berada. Lokasinya tepat di pinggir jalan raya Prigen, atau sekitar 1-2km dari jalan utama Pandaan.
Untuk masuk ke area candi Jawi, kita ditarik sumbangan seikhlasnya oleh penjaga candi yang standby di dekat pintu masuk.
Seperti candi di jawa timur pada umumnya, candi ini juga dikelilingi rerumputan hijau yang rapi. Namun bedanya, selain rerumputan, sekeliling candi juga diberi saluran air atau sungai buatan yang berisi ikan dan bunga teratai yang cantik.
Pengunjung dilarang memancing ikan di sini namun diijinkan untuk memberi makan ikan dengan membeli pakannya di depan gerbang candi seharga 1000-2000 perbungkus. Lumayan lah, cocok buat yang bawa anak kecil kayak saya, ada hiburan buat si anak.
Candi Jawi memang gak terlalu besar, namun bangunannya cukup tinggi. Sekilas saya merasa candi Jawi agak mirip dengan candi Prambanan di Jawa Tengah dengan bentuk candi yang mengerucut ke atas. Biasanya candi-candi di Jawa Timur bentuknya agak melebar atau kotak gitu. Bedanya kalau Prambanan kan tangganya cuma sampai setengah candi, sedangkan candi Jawi ini tangganya hampir sampai ke puncak candi. Sehingga pengunjung bisa melihat pemandangan di sekitar candi dari atas, tapi ya gak ada yang bisa dilihat sih selain jalan raya dan perkampungan penduduk.
Selain itu candi Prambanan merupakan kompleks dari beberapa candi sedangkan candi Jawi cuma terdiri dari satu bangunan saja. Tapi di bagian belakang candi Jawi ada bekas reruntuhan bangunan yang saya sendiri kurang tau bangunan apa, bangunan tersebut menjadi salah satu spot favorit untuk prewedding. Dan sepertinya biaya prewedding di sini, lumayan murah ya. Bisa dicoba kalau ada yang cari lokasi prewedding di seputaran Pandaan dengan harga terjangkau, hehehe.
Aslinya bagus banget, tapi ya kok ngeblur, hikz |
Melihat bentuk candinya yang mengerucut seperti pura, awalnya saya berpikir candi ini merupakan jenis candi hindu, tapi ternyata saya gak benar dan gak salah juga, lah??
Jadi candi Jawi ini merupakan perpaduan candi hindu Budha dengan kaki Siwa dan berpundak budha. Candi yang masih dalam wilayah kerajaan Singosari ini merupakan tempat penyimpanan abu dari raja terakhir Singosari yaitu Kertanegara. Udah ya sampai situ aja ngomongin sejarahnya, kalau saya lanjutin, gak yakin ada yang mau baca, wkwkwk.
Meskipun terbilang kecil, namun menurut saya candi Jawi ini merupakan salah satu candi di Jawa Timur yang cocok dikunjungi bersama anak-anak, karena anak-anak bisa dapat hiburan memberi makan ikan. Udara di sini juga lumayan sejuka karena lokasi candi Jawi yang berada di kaki gunung Welirang. Cuman kekurangannya, gak ada fasilitas parkir untuk pengunjung. Jadi kita kudu parkir di trotoar, agak ribet buat yang bawa mobil.
Candinya bagus. Bagian sejarahnya donk sekali-kali mba kok ngk dilanjutin bahasa sejarahnya itu tadi :D
BalasHapusYang fotonya alif ada di depan teratai kece banget ngambil anglenya mer,jadi berasa di kolam kolam deket kerajaannya putri huan zhu
BalasHapusAsyiknya itu emang klo di samping ngehotel bisa mampir2 tempat wisata ya, berasa sahnpiknik kita ^_^