Assalamu'alaikum,
Selama satu minggu ke belakang ini, saya habis ngejablay alias ditinggal suami dinas ke luar kota, luar pulau malah. Sebagai ganti karena udah ditinggal selama satu minggu, saya minta ditraktir ke sebuah tempat makan baru di Batu.
Namanya Pupuk Bawang Cafe & Dining, tempat ini baru saja dibuka, masih soft opening malah, belum dibuka resmi. Keunikan dari resto yang beralamat di jalan Panglima Sudirman No 116, tepat berada di samping kantor walikota ini adalah teras belakang resto memiliki view ke kebun seledri, gunung banyak, serta rumah-rumah yang ada di kota batu, jadi rumahnya keliatan kecil-kecil gitu lho.
Dan kalau malam, kita bisa melihat pemandangan lampu-lampu perumahan penduduk di tengah kegelapan, bagus lah pokoknya. Apalagi beberapa meja di Pupuk Bawang ini sengaja di tempatkan langsung menghadap kebun seledri, sehingga pengunjung dapat menikmati menu di Pupuk Bawang ditemani pemandangan yang menawan.
Ngomongin soal menu, harga menu di Pupuk Bawang ini bisa dibilang gak terlalu mahal, standar harga cafe saat ini. Minuman masih ada yang harganya di bawah 10ribu, makanan pun masih ada yang harganya 10ribuan.
Pelayanannya juga oke banget, bagi yang membawa mobil, begitu sampai depan resto, seorang security akan menyambut kedatangan kita dan meminta kunci mobil untuk diparkirkan. Jadi pengunjung gak perlu repot mencari tempat parkir. Sambil menunggu pesanan datang, pelayan Pupuk Bawang akan memberikan popcorn gratis pada pengunjung. Pelayannya juga ramah-ramah, sabar banget ngadepin pengunjung resto yang kecewa karena kehabisan tempat duduk di pinggir.
Sebenarnya tempat makan di Pupuk Bawang ini terbagi menjadi dua bagian, indoor dan outdoor. Tetapi semua pengunjung yang datang ingin duduk di luar sembari menikmati pemandangan, dan pegawai resto pun dengan senang hati memindah meja-meja di dalam untuk di bawa ke luar.
Begitu pun dengan kami saat itu, saya sempat kecewa karena kehabisan tempat duduk di pinggir dan akhirnya memilih duduk di mini barnya. Ternyata setelah tanya-tanya ke kasir, kalau ingin dapat tempat duduk di pinggir teras harus reservasi dulu supaya gak kehabisan. Dan para pengunjung Pupuk bawang yang dapat tempat di pinggir waktu itu, udah reservasi sejak jam 12 siang. Eeaaa pantes aja.
Di Pupuk Bawang, kami memesan Tomyam goong, mie kluntung, hot tea, dan ice chocolate. Minumannya datang dalam waktu sekitar 10 menit saja, sedangkan makanannya nih, luamaa. Ada kali 30menit lebih kami harus menunggu sampai pesanan datang, itu pun Tomyam Goongnya yang datang duluan, kemudian setelah si Tomyam habis, baru Mie Kluntungnya datang.
Soal rasa sih mayan lah, enak, no complain, cuma porsinya sedikit. Jadi mending niatin ke sini buat ngemil cantik, jangan ke Pupuk Bawang saat sedang kelaparan.
Ohya, semua harga di menu, belum termasuk pajak 10% dan tax service 5%. Pantes aja pelayanannya super, ternyata emang ada biayanya, hehehe. Tapi karena pak suami udah bilang, worth it dikenai biaya service, berarti bisa dibilang pelayanan di Pupuk Bawang emang bagus, soalnya suami eike kan rada perhitungan, secara dia yang bayarin, wkwkwk.
Ohya di Pupuk Bawang gak disediakan mushala, dan seperti yang tertera di buku menu, mereka menjual beer. Jadi buat yang menghindari tempat yang menjual minuman beralkohol, bisa mencoret resto satu ini. Tapi kalau gak masalah, silahkan datang kemari untuk mencoba sensasi makan dengan pemandangan menawan. Nomor telepon untuk reservasi di pupuk bawang menyusul ya, hapenya lagi dipakai anak kicik.
Nah harga semacam ini yang kurang demen. Ada potongan pajak dan lain-lain. Kenapa tidak dibuat harga total saja.
BalasHapusWah ini yg punya temenku, tapi aku belum mampir ke sana. Makasih mbak ada info beernya hihihi berguna buatku yang kalo ke Batu mo ngebir bingung ke mana :D
BalasHapusTempatnya keren ya .... Pingin ke sana deh.
BalasHapusblondo blondo (eaah bahasanya) di tomyam goong itu apa ya mer? ya Alloh kukaget tadinya baca judule cz pupuk bawang jadi nama kafe, tapi unik ya, apa itu pemandangan di outdor yang samping balkon, bawah ada taneman bawangnya? *fokus ke situ
BalasHapusYa tomyam, sup seafood dr thailand..
HapusItu kebun seledri, tp ada sepetak taneman bawang kayaknya.. gak tau jg darimana inspirasi namanya, hehe
wahhh, berarti masuknya Malang ya mb? bukan mBatu? hehe, beda tipis kan :D hmm, brarti kl kesana diniatin merasakan duduk2 diluar itu sambil ngemil cantik ya, noted :)
BalasHapusMasuk batu kok, kantor walikota batu maksudnya mbak, hehe
Hapuspupuk bawang ternyata menggambarkan viewnya yaa
BalasHapuspadahal pupuk bawang istilah jadul kan negatipp gitu artinya
30 menit lama aja, aku paling sebel klo nunggu pesenan lama bgt. kayak di upnormal ujung berung itu juara lamanya hihihi
BalasHapusihhhh cakeeeppp pemandangannya mbak.. asyik bgt ya makan, sambil liatpemandangan ijo royo2 gitu trs ditambah udara batu yg sejuk :D.. hrs dimasukin ke list nih... pgn cobain
BalasHapuswah kapan saya bisa ke Batu ngeliat pemandangan sambil nikmati sajian enak kek gitu
BalasHapusTerimakasih reviewnya kak
BalasHapusterimakasih 4 sloki nya kak...
HapusWah mantap2 boleh boleh dicoba inih
BalasHapusBisa minta no tlp nya untuk reserved tempat yg dipingguran kaa?
BalasHapusOh iya lupa belum edit masukin nomer reservasinya.. ini ya nomernya 085330071666
HapusMakasih udah berkunjung, :D
Pinggiran maksudnya kaa hehehe
BalasHapusolrait olraittt kapan2 mau cobain jg ah
BalasHapusbukanbocahbiasa(dot)com
Hai kak,, pupuk bawang ini masih bisa untuk reservasi bisakah ?
BalasHapusDicoba ajaa.. no.nya di komen atas ya? :D
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusBoleh kok, ada parkiran motornya di pojokan.. yg gak boleh makan tapi gak bayar, haha
HapusSiang, mbak bisa minta no telepon cafe pupuk bawang ?
BalasHapussaya udah dapat dari instagram pupuk bawang tapi tidak bisa dihubungi terus,
Terima kasih.
Blm pernah nyoba nih...nanti coba deh
BalasHapus