Sabtu, 16 November 2019

Pan Java Mulyoagung, Malang, Kompleks Kuliner Dengan Suasana Etnik Pedesaan


Beberapa bulan yang lalu saat akan mengadakan arisan keluarga, saya sempat mencari referensi rumah makan lewat hashtag instagram #restobatu. Maksudnya pengen cari restoran di Batu gitu dan dari hashtag tersebut saya menemukan Pan Java Mulyoagung.


Meskipun pada akhirnya saya mengadakan arisan di Wisma Tunggul Ametung, Poncokusumo karena sekalian mau ke Bromo. Tapi saya jatuh cinta sama tempat ini, sampai udah 2 kali berkunjung ke Pan Java Mulyoagung.

Baca juga: Penginapan Murah di Dekat Bromo Malang: Wisma Tunggul Ametung

Lokasi Pan Java Mulyoagung berada di Jl. TPST, Jetak Lor, Mulyoagung, Kec. Dau, Malang. Tak jauh dari perbatasan Malang-Batu, masuk di gang yang sama dengan hotel B-Walk tapi Pan Java Mulyoagung masih agak masuk gang sedikit. Konon Pan Java Mulyoagung merupakan salah satu program Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari wilayah setempat.

Baca juga: Pondok Wisata B Walk Batu Malang, Hiburan Lengkap, Sekamar 4 Orang Cuma 230 Ribu!


Bisa dibilang Pan Java Mulyoagung ini merupakan next levelnya pujasera atau foodcourt karena secara konsep memang agak berbeda dari pujasera kebanyakan. Jadi di dalamnya ada beberapa vendor kuliner (sampai saat ini ada 3 vendor, dan kemungkinan bakal bertambah), nah para vendor kuliner tersebut memiliki bangunan masing-masing layaknya restoran atau cafe pada umumnya. Kalau pujasera kebanyakan kan vendor kulinernya menempati stand atau bilik kecil sedangkan tempat duduk untuk para pengunjungnya jadi satu di area yang sama.

Intinya, pengunjung datang dan parkir kendaraan di tempat yang sama. Lalu masuk ke sebuah kompleks yang di dalamnya ada beberapa rumah makan. Kalau sudah pilih mau makan di rumah makan yang diinginkan, ya tempat duduknya di rumah makan tersebut. Ngerti gak? Kalau gak ngerti, mending datang langsung deh, wkwk.

Meskipun masing-masing vendor kuliner tersebut menempati bangunan sendiri, tapi pengunjung boleh kok memesan menu lain di vendor sebelah dan minta diantar ke vendor yang jadi jujugan utama. Duh, kok nambah bingung saya njelasinnya, LOL emang gak pinter akutu mendeskripsikan sesuatu.

Vendor kuliner yang saat ini ada di Pan Java Mulyoagung antara lain, Waroeng Tani, Sego Sambel Kasemo, dan Cafe Tani.




Waroeng Tani merupakan rumah makan dengan konsep prasmanan yang menyajikan menu-menu khas rumahan, konsepnya mirip Cengkir Heritage di Jogja. Sedangkan Sego Sambel Kasemo menawarkan menu-menu serba pedas, dan Cafe Tani adalah vendor yang fokus pada berbagai jenis racikan kopi.

Baca juga: Cengkir Heritage Resto and Coffee, Jogja, Alternatif Warung Kopi Klotok Lebih Dekat dari Kota

Meskipun menawarkan menu yang berbeda dan menempati bangunan tersendiri, namun semua vendor di Pan Java Mulyoagung memiliki konsep bangunan yang sama yakni mengusung desain etnik dan menggunakan furniture serba kekayuan. Tapi etniknya bukan yang kaku dan terkesan tua, melainkan sudah memasukkan unsur kekinian karena dipadukan dengan taman yang bersih dan asri. Ditambah view persawahan dan udara yang sejuk jadi bikin pengunjung makin betah berlama-lama di sini.


Dua kali saya ke Pan Java Mulyoagung, dua kali pula saya cuma sempat mencicipi menu Waroeng Tani saja. Soalnya menu-menu rumahannya terlihat menggoda sih.

Menu yang disajikan gak selalu sama setiap hari, yang jelas terdiri dari berbagai macam sayur serta lauk kering mau pun berkuah, ya mirip-mirip dengan menu warteg lah. Yang saya ingat ada sayur nangka, sayur singkong, oseng daun pepaya, sayur sop, kare ayam, kotokan iwak pe, oseng kikil, bakwan jagung, pepes tongkol, telur dadar, tempe mendoan, dan lain-lain.


Untuk harga terbilang murah meriah apalagi untuk ukuran rumah makan keluarga, gak jauh beda sama harga di warteg. Pertama kali makan di Waroeng Tani kita datang rame-rame, 7 orang dewasa, 4 anak-anak, dan 2 balita. Udah pesan segala macam, nyomot ini itu, cuma habis Rp 160 ribu aja donk. Kedatangan yang ke dua, cuma sama keluarga kakak ipar sehari setelah jalan-jalan ke Monstero Fishing Park Sidoarjo, niatnya sih pengen ngopi di Cafe Tani aja tapi lha kok pas kebarengan ada acara seminar gitu, jadi balik lagi deh makan di Waroeng Tani. Dan harga makanannya masih tetep murah.

Baca juga: Monstero Fishing Park, Sidoarjo, Pemancingan Kece Dengan Playground Oke

Soal rasa, menurut saya ada yang enak dan ada juga yang kurang pas di lidah saya, tergantung selera dan menu yang kita pilih sih. Kayak misalnya saya kan gak cocok sama oseng pepaya, tapi suami malah bilang enak banget. Ohya, hati-hati sama menu yang bersantan apalagi kalau datangnya sudah sore, kemarin saya ngambil sayur nangka dan ternyata udah rada kecut. Jadi ngerusak rasa menu lainnya deh, mending ambil di piring terpisah aja buat jaga-jaga kalau ada sayur yang udah mulai berubah rasa.


Selain vendor kuliner, di Pan Java Mulyoagung juga terdapat pemancingan ikan air tawar, tiap akhir pekan biasanya digunakan untuk lomba. Kurang tau berapa biayanya kalau untuk mancing perseorangan soalnya kita selalu datang ketika pemancingan sudah tutup.


Selain itu ada villa juga yang lokasinya berdampingan tapi dipisahkan oleh dinding pembatas dari kompleks kuliner jadi privasi tamu villa tetap terjaga. Di seberang villa dan di samping parkiran mobil ada playground tapi mainannya gak banyak sih.

Sayangnya playgroundnya diletakkan di samping parkiran mobil yang lumayan berdebu, eh gak lumayan sih tapi emang sangat berdebu karena masih berupa lahan dengan tipe tanah yang gembur dan halus gitu. Jadinya males juga mau ngajak anak-anak main di sana. Coba playgroundnya ditaruh di area kompleks aja, pasti lebih oke lagi deh.

Waktu datang pertama kali ke Pan Java sempat tanya ke staf Waroeng Tani berapa tarif untuk mengadakan acara di sana. Katanya sih, kalau maksimal 30 orang bisa mengadakan acara di area kompleks tanpa harus bayar sewa tempat. Tapi kalau pesertanya lebih dari 30 orang harus membayar sewa sebesar 2jutaan dan ditempatkan di villanya Pan Java Mulyoagung, untuk biaya makannya ya tergantung tiap orang habisnya berapa kalau makan di Waroeng Tani. Jadi itungannya kita kayak nyewa villa gitu deh.

Overall, Pan Java Mulyoagung ini recommended buat jujugan makan atau nongkrong di perbatasan Malang Batu. Suasananya enak, harga menunya murah-murah, dan cocok untuk segala usia.





2 komentar:

  1. kalo liat fotonya, aku ngerti kok mksd susunan dan cara makan di sini mba :D. intinya dalam 1 komplek ini ada bbrp tempat makan lah yaaa. berarti kalo mesen dari tempat A, tp makan di B, hrs lgs bayar ya, krn pisah tempat..

    cakeep tempatnya, pasti bagus jg utk foto2 :D

    BalasHapus
  2. Yang di waroeng tani menunya khas masakan jawa ya jeung, paling syahdu mam nek wadshe seko tanah liat, rasa sayur ndeso tapi nikmat tenan
    Konsep nya jg bagus, byk spot yang oke buat pephotoan

    BalasHapus

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p