Akhir-akhir ini timeline sosial media saya sedang sering banget berseliweran ibu-ibu yang melakukan metode KonMari di rumahnya. Ada yang belum tau apa itu KonMari?
Intinya sih, Konmari adalah sebuah metode beres-beres atau merapikan rumah yang dipopulerkan oleh Marie Kondo, seorang penulis buku berjudul Life-changing Magic of Tidying Up, the Japanese Art of Decluttering and Organizing. Bukunya ini fenomenal dan jadi best seller banget lho sehingga membuatnya terkenal dengan metode KonMarinya tersebut.
Pendekatan dan cara yang dilakukan saat beres-beres rumah dengan metode KonMari agak berbeda dengan metode yang umumnya orang-orang lakukan. Jadi dalam metode KonMari kita harus mengumpulkan barang sesuai kategori, baru dipilah mana yang menimbulkan "spark of joy", mana yang biasa aja. Nah yang gak menimbulkan "spark of joy" tersebutlah yang disingkirkan.
Melihat begitu banyak ibu-ibu yang semangat beres-beres rumah begitu, saya pun jadi ketularan semangat mereka. Jadilah beberapa hari yang lalu saya membuang banyak banget barang yang gak menimbulkan "spark of joy" ketika saya menyentuhnya.
Dan hasilnya ternyata selama ini saya banyak banget menumpuk barang tapi gak pernah dipakai. Sebagian ada barang-barang yang bener-bener gak bakal terpakai, sebagian lagi adalah barang yang disimpan cuma karena eman-eman mau disingkirkan seperti kosmetik yang gak cocok, baju pesta yang terlalu heboh, atau sepatu yang dibeli karena impulsif tapi setelah dipakai ternyata kelihatan gak pantes.
Nah, barang yang "eman-eman" tersebut gak saya buang gitu aja seperti saran Marie Kondo, karena ya gila aja belinya gak cuma ngeluarin duit seribu dua ribu perak kan? Masa mau dibuang gitu aja, sama dengan buang-buang duit donk. Barang-barang tersebut ada yang saya hibahkan, dan sisa lainnya saya jual kembali. Lumayanlah buat tambahan uang jajan, hehehe.
Saya menjual barang-barang preloved saya tersebut di Carousell, sebuah market place yang sebagian transaksi jual beli mereka berasal dari barang-barang second. Banyak teman-teman saya di sosial media yang menggunakan carousell untuk menjual barang-barang preloved mereka, makanya saya jadi ikut penasaran juga buat nyoba jualan di sana.
Dari kacamata seorang seller yang minim pengalaman berjualan khususnya di market place seperti saya, carousell ini termasuk seller friendly alias interfacenya gampang diakses. Begitu membuka aplikasinya, fitur upload barang yang akan dijual oleh seller juga langsung terpampang di halaman depan Carousell. Jadi gak perlu mencari-cari apalagi sampai googling bagaimana cara menjadi seller di market place ini. Semua member yang sudah terverifikasi di Carousell bisa langsung menjadi buyer atau seller tanpa perlu melewati prosedur ini itu terlebih dahulu.
Langkah upload barang yang ingin dijual di Carousell sangat mudah dan praktis, bisa langsung ambil gambar dan edit fotonya di aplikasi Carousell. Setelah itu tinggal diberi tambahan keterangan tentang barang yang dijual dan selesai. Semudah upload foto di instagram.
Awalnya saya kira Carousell hanya fokus pada jual beli barang kebutuhan wanita saja, tapi saya salah, ternyata ada banyak barang yang tersedia di sini yang dibagi menjadi beberapa kategori dengan jumlah lebih dari 20 kategori. Mulai dari kategori yang umumnya ada di market place lain, seperti women's fashion, beauty, men's fashion, sampai yang anti mainstream seperti kategori K-Wave dan J-Pop & J-Culture untuk barang atau jasa yang berhubungan dengan negara Korea dan Jepang.
Barang yang saya jual di Carousell belum begitu banyak sih, karena kegiatan beres-beres saya juga belum selesai jadi dicicil dulu jualin barangnya dikit-dikit, hehe. Berhubung yang paling impulsif di rumah adalah saya, maka barang yang saya jual kebanyakan items preloved fashion wanita dan make up. Ada juga barang milik pak suami yang ngikut dan kemungkinan akan bertambah.
Total baru ada 8 barang yang sudah saya post di akun carousell saya. Ada dress dan tunik yang gak kepakai lagi karena sebentar lagi saya mau lahiran dan baju-baju tersebut gak busui friendly. Ada juga make up dan skincare yang saya jual karena hampir gak pernah dipakai sama sekali, entah karena saya gak telaten atau karena saya kurang cocok dengan produk tersebut. Ada kalung batu alam dari Kalimantan yang cuma dipakai buat properti foto karena kurang panjang kalau saya pakai. Dan ada jasnya pak suami yang cuma sekali pakai buat acara nikahan adik ipar dan setelah itu gak pernah disentuh lagi karena lebih suka kondangan dengan kemeja batik.
Semua barang tersebut saya jual dengan harga yang insya Allah terjangkau, kalau merasa kemahalan bolehlah nego-nego dikit tapi jangan sadis-sadis amat ya, hehehe. Kalau ingin tau detail selengkapnya tentang barang yang saya jual langsung search akun Carousell saya, Meriskapw atau ke carousell.com/meriskapw.
Kalau kamu lagi menyingkirkan barang yang tidak menimbulkan "spark of joy" juga dan ingin menjualnya dengan cara yang mudah, kamu bisa download aplikasi Carousell di https://id.carousell.com/app (compulsory) dan bisa juga search di iOss Appstore atau Android Playstore di ponsel kamu.
Wah, bisa dicoba nih barang banyak yang udah gak diperlukan
BalasHapusaku ya seneng app ini
BalasHapuscepet lakunya dan banyak yg nawar uhuk uhuk :D
cuma ya gitu barang nggak kepakeku gakbanyak karena selalu berusaha one in one out
Saya pernah menggunakan Carousell dan bener banget, transaksi mudah dan terpercaya.
BalasHapusAh aku kemarin juga pengen foto megang hape terus buka aplikasi caroussel kayak gitu, tapi nggak ada yang fotoin.
BalasHapusAlias malu mau minta fotoin orang, nanti deh kalau punya suami mintak fotoin suamik.
WKwkkw
Lalu jangan tanya kapan nikah ya mbak.
BTw iya setuju, kalau nawar di carousell jangan sadis sadis :')
Jadi kapan nikah? Bhahak
HapusAku juga makai aplikasi CArousell mba. Dan ngebantu banget pakai aplikasi ini :)
BalasHapusBlum pernh pakai aplikasi ini sih mba,,, klo trpecaya trs Aman pengen Coba deh
BalasHapusJadi penasaran nih dengan carousell, pengin nyobain juga.
BalasHapusada tips supaya barangnya cepat laku? Soalnya info dari temanku, tas preloved punyanya lama lakunya lewat carousell
BalasHapusDi foto yang menarik dan kasi keterangan dengan jelas kali ya mbak, posisikan kita sebagai pembeli bakal tertarik sama suatu barang kalau gimana. Semua barangku udah pada ditawar cuma hitungan hari aja tapi akunya yg sombong, haha.
Hapussepertinya aku juga perlu bebersih dengan metode KonMarie dan bikin akun carousell deh *tutupmuka Thanks sharingnya Mba..
BalasHapusAKu juga lagi beberes ala konmari, tapi godaannya tuh "barang kenangan" hahahaha
BalasHapusBismillah aja akhirnya aku jual lewat carousell jg mbk :D
punyaaa jugaa akunnya.. follow y mbaa.. @ibubahagia
BalasHapus