Selasa, 29 November 2016

The 3rd Dilmah Tea Mixology Play Off, More Than Just A Tea


Jika disuruh membuat tiga jenis minuman berbahan dasar teh, minuman apa yang akan kalian buat?

Kalau saya sih akan membuat teh hangat, es teh, dan teh susu. Case closed!

Tapi di acara ini, membuat teh gak sesimpel campur air, teh, gula dan bahan lainnya, aduk-aduk, selesai.

Surabaya, 22 November 2016

Pukul 10.00 WIB, saya sudah berada di Kawi Lounge, Sheraton Surabaya Hotel & Tower. Duduk berdampingan dengan jajaran botol minuman beralkohol sambil menyaksikan mixologist atau lebih familiar dengan sebutan bartender meracik minuman andalannya.


Tentu saja, saya kemari bukan untuk menegak satu sloki vodka, bukan juga whisky apalagi untuk berjoget ria di tengah alunan elektronic dance music. Tak ada Dj di sini, meskipun di salah satu sisi Kawi Lounge terlihat ada sebuah panggung yang gemerlap dengan lighting berwarna-warni. Panggung tersebut disediakan untuk para peracik minuman. Ya! saya sedang menghadiri acara The 3rd Tea Mixology Play Off yaitu kompetisi meracik minuman berbahan dasar teh yang diadakan oleh Dilmah Tea Indonesia.

Dilmah adalah brand teh terkemuka yang didirikan oleh Merril J. Fernando pada tahun 1950 - an. Empat dekade kemudian, kedua anaknya, Dilhan dan Malik bergabung dengannya. Nama Dilmah diambil dari nama kedua anaknya tersebut. Teh-teh yang dihasilkan oleh Dilmah diambil dari perkebunan teh terbaik di Ceylon (Srilanka). Sumber: dilmah.co.id


Sebenarnya acara ini digelar selama dua hari yaitu dari tanggal 21 sampai 22 November, tapi di hari pertama saya berhalangan hadir sehingga baru bisa menyaksikan kompetisi mixology terbesar di Indonesia ini di hari ke dua. Agak menyesal juga tak bisa mengikuti keseluruhan acara, apalagi saat melihat rekap video peserta, di hari pertama banyak peserta yang melakukan atrakasi juggling, sedangkan di hari ke dua, tak ada sama sekali. Boleh pinjam mesin waktu Doraemon gak sih? :D

Kompetisi  diikuti oleh para mixologist dari restoran, cafe serta hotel ternama di pulau Jawa dan Bali. Total ada 28 peserta yang mempertunjukkan kemampuannya dalam meracik minumam di hadapan juri dan penonton.

Hari pertama, ada 15 peserta dari Surabaya yang mendapat kesempatan untuk unjuk diri sedangkan di hari ke dua, asal peserta lebih bervariasi yaitu dari Bali, Yogya dan Jakarta.

Tuan rumah, Surabaya, memiliki perwakilan dari The Socialite, Shangri-la, Carnivor Steak & Grill, Sheraton Surabaya Hotel & Towers, Bumi Surabaya City Resort, Hotel Majapahit, Ecleticoo Beer & Wine, Artotel, Centrume Brahause, The Alana, Four Points By Sheraton, De'Oak Cafe Resto & Bakery, JW Marriott, Rui Lounge & Bar, dan The Biliton.

Menyeberang ke pulau dewata, Bali, mengirim peserta dari Holiday Inn Resort Baruna, Le Meridien Jimbaran, The Laguna - A Luxury Collection Resort & Spa Nusa Dua, Black Canyon Coffee, Sofitel Luxury Hotel Nusa Dua Beach, Four Points By Sheraton Kuta, Ayana Resort & Spa, dan Rimba Jimbaran By Ayana.

Wisnu Suryadinata dari Rimba Jimbaran Bali
Putu Putra Jaya dari The Laguna - A Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua Bali

Balik ke pulau Jawa lagi, kali ini ada kota Yogya dengan perwakilan dari Royal Ambarukmo, Hyatt Regency, serta Agenda Resto & Vibes. Terakhir, dari kota metropolitan, Jakarta, ada perwakilan dari Hotel Pullman Indonesia Thamrin CBD dan Sheraton Gandaria City Hotel.


Bangkit Seto Umboro dari Royal Ambarukmo Yogyakarta

Bagus Maulana dari Sheraton Gandaria City

Para peserta kompetisi diwajibkan untuk membuat tiga jenis minuman yaitu, Cocktail (minuman beralkohol yang dicampur bahan lain yang beraroma), Mocktail (sari buah yang dicampur soda ringan) dan minuman hangat yang semuanya harus memasukkan teh Dilmah sebagai bahan utamanya, di hadapan dua juri, penonton serta peserta lain selama 15 menit.

Tiap jenis minuman harus dibuat masing-masing sebanyak dua porsi dengan tampilan yang sama persis. Satu untuk dihidangkan di hadapan juri, satunya lagi dipajang di meja bar Kawi Lounge untuk didokumentasikan oleh para media dan blogger. Tak hanya itu, peserta kompetisi pun wajib menjelaskan step by step pembuatan minuman lengkap dengan takaran bahannya dalam bahasa inggris.


Kocak banget saat melihat beberapa peserta tampak kesulitan untuk mengungkapkan kalimat dalam bahasa inggris. Ikut degdegan juga saat melihat ada peserta yang di dua menit terakhir masih kurang satu minuman yang harus diraciknya. Dan ikut lega ketika tepat di detik 0 alias waktu habis, si peserta mengatakan "finish" yang artinya ketiga minuman andalannya sudah siap dihidangkan, fyuuh. Berasa lagi nonton master chef, tapi bedanya di acara ini jurinya baik-baik banget. Gak bakal melihat juri melepeh minuman atau membuang hidangan ke tempat sampah di depan peserta, hahaha.

I Wayan Juniantara dari Sofitel Lux Hotel Bali sedang mempresentasikan hasil racikan minumannya, sedangkan di belakang, ada Bagus Maulana dari Sheraton Gandaria City yang sedang mempersiapkan diri untuk tampil berikutnya.

Dua orang juri yang dipercaya untuk menilai para mixologist tersebut, yaitu Robert Schinkel, Global Brand Ambassador MJF Group - Dilmah Tea Founder of PEKOE The World's Finest Tea Liquerurs dan Ida Bagus Agung Bawarta yang merupakan pemenang Dilma Tea Mixology Play Off tahun 2015. 


Hal-hal yang menjadi aspek penilaian juri antara lain performance saat meracik minuman, tampilan minuman yang dihidangkan, keunikan ide serta cita rasa minuman. Soal rasa minumannya pun bukan asal enak dan segar saja tapi juga harus tetap mempertahankan rasa asli dari teh itu sendiri. Menurut saya ini tantangan yang cukup berat, mengingat banyaknya bahan yang dicampurkan dalam minuman sehingga rasa asli dari teh bisa mudah hilang.


Juri mencicipi hasil racikan minuman salah satu peserta
Saya sangat kagum dengan kreativitas para peserta kompetisi, banyak di antara mereka yang mengangkat budaya lokal dari daerah asalnya atau pun dari kisah hidupnya yang kemudian dipresentasikan dalam bentuk minuman berbahan dasar teh. Seperti para peserta dari Bali yang menghias minumannya dengan berbagai atribut khas pulau dewata, atau peserta dari Yogyakarta yang mengangkat budaya angkringan dalam sepoci wedang uwuh ditambah alunan musik "Jogja Istimewa" demi menyempurnakan penampilannya saat meracik minuman, atau juga kisah dari salah satu peserta asal Jakarta yang memberi judul "Daddy" pada salah satu minumannya karena cintanya pada sang Ayah. Gak cuma menghadirkan minuman yang menarik, tapi para peserta juga mengajak kita untuk masuk dalam atmosfer kehidupan mereka.

Kemudian saya jadi melow pengen liburan ke Yogyakarta terus ke Bali lanjut ke Lombok buat ketemu papa, hahaha modus sekaligus curhat, :p

Passion & Peach Smash, Sweet Sour Spice, dan Bloody Roar karya Antonius Dwi dari Holiday Inn Resort Baruna Bali

Jati Luweeh, Jimbaran Caipirinha dan Fajar di Kintamani karya I Wayan Wira dari Ayana Resort & Spa Bali

Spicy Choco Mint, Jasmine Illusion, dan Classic Hot Traditional Tea karya I Kadek Widiarta dari The Socialite Four Points By Sheraton Kuta

Wedang Uwuh karya Mochamas Luthfi dari Hyatt Regency Yogyakarta

Agenda Peach Tea Pot, Gin Tonic Natural Jasmine, dan Traditional Infused Grey karya Arie Prabowo dari Agenda Resto & Vibes Yogyakarta

Before Christmast, The Part Of My Story, dan Daddy karya Ardhi Prastyo dari Pullman Hotel Jakarta

Makin sore pengunjung yang datang ke venue acara semakin ramai, mereka terdiri dari para supporter, awak media, serta peserta kompetisi di hari sebelumnya. Mereka datang karena penutupan acara sekaligus pengumuman pemenang Dilmah Tea Mixology Play Off akan digelar pada hari itu juga.

Setelah peserta ke 28 tampil unjuk diri, acara pun dilanjutkan dengan tea/coffee break sekaligus memberi waktu untuk para juri berdiskusi dalam menentukan siapa saja pemenang dalam kompetisi ini.

Seluruh pengunjung mau pun peserta dimanjakan dengan aneka hidangan dari Kawi Lounge yang menggugah selera. Tiramissu, fruit salad, rosette salmon with herb blinis, salmon & vegetable sandwich, lapis surabaya dan masih banyak lagi. Sebelumnya juga kami dimanjakan dengan tea/coffee break serta makan siang di Cafe Bromo Sheraton bersama hidangan yang tak kalah menggodanya dari Coffee/Tea break sore itu.




Selain itu selama acara, para pengunjung bebas untuk menikmati aneka kopi serta bermacam-macam teh dari Dilmah. Beruntung banget deh saya hari itu, kapan lagi bisa menikmati teh Dilmah tanpa harus ke cafe atau resto mahal? Hehehe noraknya keluar deh.



Kurang lebih setelah 45 menit waktu coffee/tea break, tiba juga saatnya pengumuman pemenang. Sebelumnya ada ibu Eliawati Erly, Vice President dari PT. David Roy Indonesia, Event Organizer kepercayaan Dilmah Indonesia yang menghandle keseluruhan acara, memberi sambutan serta penghargaan untuk para juri dan seluruh pendukung acara.


Selanjutnya saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, MC mulai membacakan daftar pemenang The 3rd Dilmah Tea Mixology Play Off satu persatu. Seluruhnya ada 4 orang peraih medali perunggu, 10 peraih medali perak, dan 3 orang pemenang medali emas, dengan rincian sebagai berikut.

Pemenang Bronze Medal (Medali Perunggu):
  • Pandu Cahyono Aji - Sheraton Surabaya
  • Muhammad Budi Santoso - Alana Surabaya
  • Arro Sienatra Wirmansyah - Four Points Surabaya
  • Komang Alit Wiguna - Le Meridien Bali

Pemenang Silver Medal (Medali Perak):
  • Ari Julianto - Shangri-La Surabaya
  • Bayu Suryo Prayoyo - Majapahit Surabaya
  • Indra Fajar Gun - De Oak Cafe
  • Adi Kurniawan - De Biliton Cafe Surabaya
  • Antonius Dwi Agusta - Holiday Inn Resort Bali
  • Bangkit Seto Umboro - Royal Ambarukmo Yogyakarta
  • Muhammad Lutfi - Hyatt Regency Yogyakarta
  • Bagus Maulana - Sheraton Jakarta Gandaria City
  • I Wayan Wirasusana - Ayana Resort Bali
  • Vivid Chandrakusuma - Hops Kitchen


Pemenang Gold Medal (Medali Emas):
  • Wisnu Suryadinata - Rimba Jimbaran Bali (3rd winner)
  • I Wayan Juniantara - Sofitel Lux Hotel Bali (2nd winner)
  • Andi Yoga Wiratama - JW Marriott Surabaya (1st winner)

Selain mendapat medali emas, para pemenang tiga besar juga berhak mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta untuk juara 3, uang sebesar Rp 5 juta untuk juara 2, dan mendapat kesempatan untuk mengikuti sekolah teh di Srilanka selama 5 hari senilai USD 3.500 untuk juara pertama.

Sayang banget saya gak bisa melihat karya dari juara pertama karena dia tampil di hari sebelumnya di mana saya tidak bisa hadir. Tapi saya lihat karyanya instagram memang Andi Yoga si juara pertama ini patut untuk menang. Minumannya kreatif dan unik dengan memasukkan buah ciplukan yang biasa kita temui di sawah atau Molly Berry dalam bahasa inggris sebagai garnish dalam racikan minumannya. Gak kepikiran banget kan, buah yang gak ada harganya bisa jadi minuman mahal?

Karya dari juara ke tiga

Karya dari juara ke dua

Setelah pengumuman pemenang, acara pun ditutup dengan manequin challenge yang mengundang gelak tawa dari para awak media dan kru yang ada di venue acara. Penutupan yang "pecaaahh" banget pokoknya.


Tentu saja acara Dilmah Tea Mixology Play Off tak akan berjalan sukses jika tak ada kru profesional di balik acara. Mulai dari event organizernya, kru dokumentasinya, sampai para staff Kawi Lounge terlihat bekerja semaksimal mungkin demi suksesnya acara ini.

Terimakasih telah membawa saya ke sini, terutama untuk mas Ade, Digital Marketing dari PT. David Roy Indonesia. Kalau kamu berkunjung ke instagram @DilmahTeaIndonesia dan melihat foto-foto keren bertebaran di sana, itu hasil karya dari mas Ade.

Semoga Dilmah Tea Mixology Play Off tahun berikutnya bisa lebih sukses dari tahun ini. Dan jangan lupa undang saya lagi #eh.

12 komentar:

  1. Aku malah salfoks sama cemilan yang ada cherrynya uahhaa
    Eh ternyata teh dilmah tu sangat prestisius ya mer, dan aku baru tau pas dulu ngeliput khusus acara kantor yang dilakukn di sang rila jakarta, minumane teh dilmah, sebenernya rasanya sendiri asing di lidah, tapi lumayan juga sih terutama yang jasmin punya

    BalasHapus
  2. kerennn, yang ngeracik juga keren2 yaaaa hihi
    belum pernah cobain dilmah, jadi pengen :D

    BalasHapus
  3. Dilmah rutin ya bikin competition kayak gini. Btw aku emang suka minum dilmah. Selain varian tehnya banyak juga nggak bikin lambung aku kenapa - kenapa. Laff

    BalasHapus
  4. Suka banget Dilmah, apalagi yang peppermint. Berharap diundang ke acaranya Dilmah nih, bisa minum teh gratis :D

    BalasHapus
  5. Wahhh aku mau cobaaa kayanya enak coba minuman yang di racik dengan serius gitu hmm...

    BalasHapus
  6. aku malah baru tau ada merek dilmah..ya Allah kemana aja ya sayaaa..ngeracik ini kayaknya susah2 gampang yaa

    BalasHapus
  7. Dilmah ini salah satu teh favorit ku..kalo nginap di hotel kadang teh dilmahnya aku bawa pulang mumpung gratis :D

    BalasHapus
  8. Teh Dilmah memang istimewa. Beruntung dulu seorang teman mengenalkanku pada teh ini.

    Wah, seru juga acaranya ya mbak.
    Itu hidangan cake unyu2nya bikin mupeng.

    BalasHapus
  9. Daku suka dilmah tea yang earl grey tea. Berasa kayak bangsawan gitu lho Mbak hehehe

    BalasHapus
  10. Pengen nyoba jadinya nih. Tapi beli di mana ya?

    BalasHapus
  11. kl jurinya smp judes, bisa pada kapok deh para blogger :)))) udah meraciknya aja deg2an, trus mesti nerangin dgn bhs Inggris eh abis itu dibantai pulak

    BalasHapus

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p