Hai ladies! Adakah di antara kalian yang suka jalan-jalan alias traveling?
Kalau saya sih suka, mau ke luar kota atau sekedar jalan-jalan ke taman pun saya suka banget. Bisa dibilang hampir tiap minggu saya jalan-jalan bersama keluarga kecil saya.
Tapi gak sepenuhnya aktivitas jalan-jalan yang saya lakukan itu menyenangkan lho! Jalan-jalannya sih seneng tapiiii ada momok menakutkan tiap kali bepergian yang bakal membuat hari saya menderita.
Duh, kok serem amat ya bahasanya? Hehehe. Terus momok yang menakutkan buat saya itu apa?
Hal menakutkan yang saya maksud adalah tentang kondisi area kewanitaan saya. Namanya jalan-jalan ya, pastinya mau gak mau harus ektsra gerak ditambah cuaca panas yang membuat badan mengeluarkan keringat berlebih terutama di bagian lipatan yang tertutup, termasuk area Mrs V. Kombinasi yang pas untuk membuat area Mrs V saya menjadi super lembab dan menjadi tempat favorit untuk bakteri berkembang biak. Akibatnya setiap akhir minggu sepulangnya dari jalan-jalan, di sekitar area kewanitaan saya diserang rasa gatal yang menyiksa.
Cara untuk mengatasi gatal tersebut adalah dengan menggaruknya, tapi yang ada malah area gatalnya makin melebar. Karena sering digaruk yang terjadi malah di sekitar area Mrs V terlihat semakin menggelap, jauh berbeda dengan kulit di bagian tubuh yang lain. Belum lagi kalau bepergian saya selalu menggunakan celana meskipun memakai maxi dress sekali pun pasti di dalamnya saya tetap memakai celana panjang. Ternyata kebiasaan saya memakai celana tersebut ikut berperan dalam menggelapkan area sekitar Mrs V, apalagi ditambah sering beraktivitas di luar ruangan, matahari mampu menembus ke balik pakaian yang kita kenakan lho.
Awalnya saya gak terlalu mengganggap hal tersebut adalah masalah serius jadi saya cuma mengatasinya dengan membasuh Mrs V menggunakan sabun mandi. Dan jelas saja, masalah kewanitaan saya gak bisa teratasi dengan sabun mandi malah menambah masalah baru, yaitu kulit di sekitar Mrs V menjadi kering. Lama kelamaan gak tahan juga jika terus menerus diserang gatal yang membuat aktivitas terganggu ditambah rasa risih kalau melihat penampakan area Mrs V yang berbeda dengan bagian kulit tubuh lain.
Saya pun memutuskan untuk merawat area kewanitaan saya lebih intensif lagi, apalagi saya kan sudah bersuami. Merawat area kewanitaan tentunya sama pentingnya dengan merawat bagian tubuh yang lain.
Kalau saya sih suka, mau ke luar kota atau sekedar jalan-jalan ke taman pun saya suka banget. Bisa dibilang hampir tiap minggu saya jalan-jalan bersama keluarga kecil saya.
Tapi gak sepenuhnya aktivitas jalan-jalan yang saya lakukan itu menyenangkan lho! Jalan-jalannya sih seneng tapiiii ada momok menakutkan tiap kali bepergian yang bakal membuat hari saya menderita.
Duh, kok serem amat ya bahasanya? Hehehe. Terus momok yang menakutkan buat saya itu apa?
Hal menakutkan yang saya maksud adalah tentang kondisi area kewanitaan saya. Namanya jalan-jalan ya, pastinya mau gak mau harus ektsra gerak ditambah cuaca panas yang membuat badan mengeluarkan keringat berlebih terutama di bagian lipatan yang tertutup, termasuk area Mrs V. Kombinasi yang pas untuk membuat area Mrs V saya menjadi super lembab dan menjadi tempat favorit untuk bakteri berkembang biak. Akibatnya setiap akhir minggu sepulangnya dari jalan-jalan, di sekitar area kewanitaan saya diserang rasa gatal yang menyiksa.
Cara untuk mengatasi gatal tersebut adalah dengan menggaruknya, tapi yang ada malah area gatalnya makin melebar. Karena sering digaruk yang terjadi malah di sekitar area Mrs V terlihat semakin menggelap, jauh berbeda dengan kulit di bagian tubuh yang lain. Belum lagi kalau bepergian saya selalu menggunakan celana meskipun memakai maxi dress sekali pun pasti di dalamnya saya tetap memakai celana panjang. Ternyata kebiasaan saya memakai celana tersebut ikut berperan dalam menggelapkan area sekitar Mrs V, apalagi ditambah sering beraktivitas di luar ruangan, matahari mampu menembus ke balik pakaian yang kita kenakan lho.
Awalnya saya gak terlalu mengganggap hal tersebut adalah masalah serius jadi saya cuma mengatasinya dengan membasuh Mrs V menggunakan sabun mandi. Dan jelas saja, masalah kewanitaan saya gak bisa teratasi dengan sabun mandi malah menambah masalah baru, yaitu kulit di sekitar Mrs V menjadi kering. Lama kelamaan gak tahan juga jika terus menerus diserang gatal yang membuat aktivitas terganggu ditambah rasa risih kalau melihat penampakan area Mrs V yang berbeda dengan bagian kulit tubuh lain.
Saya pun memutuskan untuk merawat area kewanitaan saya lebih intensif lagi, apalagi saya kan sudah bersuami. Merawat area kewanitaan tentunya sama pentingnya dengan merawat bagian tubuh yang lain.
Dengan alasan kepraktisan dan higienitas, saya pun memilih cairan pembersih khusus kewanitaan untuk menuntaskan masalah pada area Mrs V saya dibanding dengan metode merawat Mrs V lainnya.
Tapi masalahnya di luaran sana, ada banyak sekali merk pembersih kewanitaan yang beredar, dari yang murah sampai yang lumayan mahal. Tambah bingung kan mau pilih yang mana? Harus pinter-pinter memilih pembersih kewanitaan yang ideal agar gak menyesal di kemudian hari.
PEMBERSIH KEWANITAAN YANG IDEAL
Berdasarkan masalah Mrs V yang saya alami ditambah dengan browsing artikel seputar kesehatan wanita, bagi saya kriteria cairan pembersih kewanitaan yang ideal adalah sebagai berikut.
- Tidak mengandung bahan yang tidak diperlukan
Seperti SLS, alkohol, dan pewarna. Bagi saya bahan-bahan tersebut gak diperlukan untuk skincare, karena justru membuat kulit semakin kering.
Beberapa orang ada juga yang menghindari paraben, mineral oil, dan beberapa bahan yang rentan menimbulkan alergi lainnya.
- Teruji klinis dan terdaftar di BPOM
Kalau ini udah no excuse lagi ya, cara paling mudah mengetahui bahwa produk tersebut aman ya produk tersebut harusnya terdaftar di badan resmi pemerintah kan?
Kalau ada klaim telah teruji secara klinis pastinya konsumen bakal merasa lebih yakin bahwa mereka tidak dijadikan kelinci percobaan.
- Tidak mengandung antiseptik
Beberapa antiseptik justru akan mengganggu tingkat keasaman dalam Mrs V, sehingga membunuh Lactobacillus yang merupakan bakteri baik dalam Mrs V. Bahkan ekstrak sirih yang dinilai alami dan lebih aman, termasuk bahan antiseptik yang ternyata juga bisa mematikan segala jenis bakteri termasuk bakteri baik.
- pH seimbang
Normalnya pH vagina wanita dewasa itu berada pada kisaran 3,8 - 4,2. Jika kurang dari 3,8 akan menyebabkan tumbuhnya jamur sedangkan jika di atas 4,2 akan menjadi tempat menyenangkan bagi berkembangnya bakteri jahat.
Oleh karena itu diperlukan pembersih kewanitaan yang memiliki pH seimbang atau netral agar tidak mengganggu tingkat keasaman pada area kewanitaan.
- Memiliki manfaat tambahan
Selain bermanfaat untuk menjaga kebersihan Mrs. V tentunya pembersih kewanitaan yang memiliki manfaat lain akan terlihat lebih menarik. Misalnya untuk masalah saya, pembersih kewanitaan yang saya inginkan adalah selain dapat membasmi bakteri jahat, saya juga berharap ada pembersih yang bisa mengembalikan warna kulit di sekitar area kewanitaan saya menjadi lebih cerah.
- Ampuh dan tidak menimbulkan iritasi
Ya iyalah! kita memakai suatu produk karena berharap dengan khasiatnya yang dapat mengatasi keluhan yang kita alami kan?
Buat apa buang-buang duit hanya untuk produk yang gak bekerja sesuai klaimnya? Apalagi kalau produk tersebut malah menimbulkan masalah baru, seperti menimbulkan iritasi, mending gak usah dipakai deh.
PENCARIAN PEMBERSIH KEWANITAAN YANG AMPUH MENGATASI MASALAH PADA MRS V
Beberapa tahun lalu, saya pernah mengalami keputihan dan gatal pada Mrs V saat beraktivitas berlebih, keluhan tersebut hilang sejak saya menggunakan Lactacyd Feminine Hygiene, setelah sebelumnya mencoba beberapa merk lain yang gak ampuh sama sekali dalam mengatasi masalah saya tersebut.
Karena merasa sudah terbebas dari masalah pada area kewanitaan, jadi pemakaian Lactacyd Feminine Hygiene pun saya hentikan. Eh sekarang saya dihinggapi masalah pada area kewanitaan lagi. Ternyata merawat area genital itu memang harus berkesinambungan ya? Hehehe
Berdasarkan pengalaman yang bagus menggunakan Lactacyd, saya pun berniat menggunakan Lactacyd lagi untuk merawat area Mrs V.
Ternyata sekarang varian dari Lactacyd ada banyak dan peruntukkannya pun juga bervariasi, salah satunya adalah Lactacyd White Intimate yang berfungsi mencerahkan area sekitar Mrs V dan tentunya menumpas bakteri jahat pada organ kewanitaan. Waah! Pas banget ya dengan masalah Mrs V yang sedang saya alami?
Tapiiii, lirik-lirik di jajaran rak sebelah, kok ada merk lain yang juga punya klaim dapat mencerahkan area sekitar Mrs V ya?
Karena penasaran ingin membuktikan mana produk varian white intimate yang paling terbaik, saya pun memutuskan untuk membeli tiga produk white intimate dari merk berbeda yang tersedia di supermarket, salah satunya ya Lactacyd White Intimate, dua merk lainnya sebut saja dengan merk A dan merk B ya?
Yuk kita bandingkan kualitasnya!
Harga:
Lactacyd: Rp 26.000,00 untuk ukuran 60 ml
Merk A: Rp 19.000,00 untuk ukuran 90 ml
Merk B: Rp 18.000,00 untuk ukuran 90 ml
Bisa dilihat harga Lactacyd White Intimate lah yang paling mahal, sedangkan pembersih merk B yang paling murah. Akan tetapi perbedaan harganya tidak terlalu jauh dan ketiganya masih bisa digolongkan memiliki harga yang terjangkau untuk kantong saya.
Kemasan:
Lactacyd: Didominasi warna putih dengan sedikit aksen berwarna biru, tutup fliptop, tanpa dusbox.
Merk A: Warna merah, tutup fliptop, disertai dusbox.
Merk B: Warna merah, tutup fliptop, disertai dusbox.
Dari segi kemasan merk A dan B sekilas terlihat sangat mirip, apalagi keduanya juga dilengkapi dengan dus box yang membuatnya terlihat eksklusif. Sedangkan Lactacyd sayangnya tidak disertai dusbox, tapi gak masalah sih, kan yang kita pakai isinya bukan kemasannya, hehe. Dari desain visualnya, saya lebih suka Lactacyd White Intimate dengan perpaduan warna putih dan biru yang terlihat clean namun tetap catchy. Tapi ini kan cuma masalah selera ya?
Konsistensi
Lactacyd: Memiliki konsistensi yang cukup kental dengan warna putih susu.
Merk A: Memiliki konsistensi yang relatif sama kentalnya dengan Lactacyd White Intimate dengan warna orange kecoklatan
Merk B: Memiliki konsistensi yang sangat cair dengan warna bening.
Dari segi konsistensi saya suka dengan Lactacyd White Intimate dan merk A, karena kental sehingga tidak mudah tumpah dan kita dapat mengontrol berapa banyak cairan yang ingin kita gunakan.
Aroma
Lactacyd: Ada wangi khas susu ditambah wangi floral yang lembut dan gak nyegrak, ketika diaplikasikan wanginya menjadi agak samar namun tetap relaxing.
Merk A: Wangi herbal yang samar khas ramuan ratus tradisional gitu, setelah diaplikasikan, wanginya menguat menjadi wangi daun sirih.
Merk B: Wangi parfum floral yang kuat, setelah diaplikasikan wanginya lebih menguat lagi dan nyegrak. Bahkan bertahan cukup lama di tangan saya. Wanginya tergolong enak sih tapi terlalu kuat aja kalau untuk area sensitif. Mirip-mirip wangi pelembut pakaian.
Di antara tiga produk tersebut, saya paling suka aroma dari Lactacyd White Intimate karena wanginya relaxing banget, gak nyegrak sama sekali di hidung. Merk A juga lumayan enak wanginya, tapi buat yang gak suka wangi jamu-jamuan, mungkin bakal gak suka dengan aroma dari merk A. Dan saya paling gak tahan sama aroma dari merk B, wangi bangeeett, kayak abis nyemprot parfum satu botol ke Mrs. V, haha. Pokoknya saya gak kuat deh lama-lama nyium aroma merk B.
Klik untuk memperbesar gambar |
Bahan Alami
Lactacyd: Algo white dari alga laut, Actipone B dari bengkoang, dan ekstrak susu lactoserum serta asam laktat.
Merk A: Ekstrak kayu rapet, ekstrak rumput fatimah, ekstrak kunyit, ekstrak sirih hijau, dan ekstrak bengkoang.
Merk B: Ekstrak susu, bengkoang, kayu rapet, manjakani, dan daun sirih.
Dari ketiga produk white intimate di atas, semuanya menggunakan ekstrak bengkoang sebagai bahan whitening agent. Berbeda dari dua produk lainnya, Lactacyd White Intimate juga menambahkan ekstrak algo white yang berasal dari alga laut, jadi Lactacyd mengandung dua jenis whitening agent yang berasal dari bahan alami.
Merk A dan B menggunakan daun sirih sebagai bahan antiseptik yang dipercaya dapat membunuh bakteri dan jamur pada Mrs V, merk A juga memakai ekstrak kunyit sebagai bahan antiseptik. Meskipun daun sirih sudah dipercaya sebagai bahan tradisional untuk merawat Mrs V, tapi dari apa yang saya baca ternyata antiseptik dalam sirih juga rentan membunuh bakteri baik pada Mrs V serta dapat membuat kulit menjadi kering. Karena seharusnya antiseptik itu hanya digunakan bila terjadi infeksi tidak untuk merawat organ kewanitaan sehari-hari (sumber: perempuan.com)
Lactacyd White Intimate agak berbeda, lactacyd menggunakan ekstrak susu yang terdiri dari lactic acid atau asam laktat dan lactoserum sebagai bahan antiseptiknya. Merk A dan B juga menggunakan ekstrak susu tetapi hanya kandungan lactic acid saja. Cara kerja lactic acid dan lactoserum adalah dengan memelihara populasi lactobacillus alias bakteri baik sehingga dapat melawan bakteri dan jamur yang merugikan, jika populasi lactobacillus terjaga, pH pada Mrs V pun akan terjaga.
Merk A dan B juga mengandung bahan herbal seperti ekstrak kayu rapet, rumput fatimah, dan manjakani yang dipercaya dapat merapatkan vagina. Jujur, saya sih kurang percaya pada fungsi mengubah bentuk vagina jadi begini begitu, karena pernah baca di sebuah artikel bahwa bentuk vagina tiap orang itu memang berbeda. Tapi ya kembali pada opini masing-masing orang, kalau saya sih merasa belum perlu fungsi merapatkan Mrs V, hehehe.
Komposisi
Di sini saya tidak akan membahas komposisi tiap produk secara mendetail, mengingat saya juga bukan ahli kimia atau punya basic di bidang farmasi. Silahkan klik gambar di atas untuk mengetahui komposisi tiap produk secara mendetail. Saya hanya membahas kandungan yang sudah awam diketahui.
Lactacyd: Terdiri dari lebih kurang 25 macam bahan pada komposisinya. Masih mengandung SLS dan fragrance
Merk A: Terdiri dari lebih kurang 36 macam bahan pada komposisinya. Mengandung SLS, fragrance, paraben, alkohol, dan pewarna.
Merk B: Terdiri dari lebih kurang 30 macam bahan pada komposisinya. Mengandung SLS, fragrance dan alkhohol.
Di sini saya tidak akan membahas komposisi tiap produk secara mendetail, mengingat saya juga bukan ahli kimia atau punya basic di bidang farmasi. Silahkan klik gambar di atas untuk mengetahui komposisi tiap produk secara mendetail. Saya hanya membahas kandungan yang sudah awam diketahui.
Lactacyd: Terdiri dari lebih kurang 25 macam bahan pada komposisinya. Masih mengandung SLS dan fragrance
Merk A: Terdiri dari lebih kurang 36 macam bahan pada komposisinya. Mengandung SLS, fragrance, paraben, alkohol, dan pewarna.
Merk B: Terdiri dari lebih kurang 30 macam bahan pada komposisinya. Mengandung SLS, fragrance dan alkhohol.
Ketiga produk white intimate di atas sayangnya masih mengandung SLS, tapi jika dilihat dari urutannya di komposisi masing-masing produk, dapat diketahui bahwa yang memiliki kandungan SLS paling besar adalah merk A, diikuti dengan merk B, dan terakhir Lactacyd White Intimate.
Merk A paling banyak mengandung bahan yang menurut saya tidak diperlukan, kemudian merk B, dan terakhir Lactacyd White Intimate yang bahan kontranya hanya SLS dan fragrance yang sebenarnya kandungan keduanya cukup rendah jika dilihat dari komposisi produknya.
Efek Pemakaian
Berikut ini adalah ulasan tentang kesan setelah 1-2 hari pemakaian. Tiap produk saya coba di hari yang berbeda agar dapat merasakan efek awal pemakaiannya dengan benar.
Lactacyd: Busa yang dihasilkan relatif sedikit, setelah diaplikasikan pada Mrs V tidak ada rasa kesat sama sekali, tidak membuat area Mrs V kering, rasa gatal pada Mrs V berkurang sejak pertama kali pemakaian.
Merk A: Busa yang dihasilkan lebih banyak daripada Lactacyd White Intimate, ada rasa agak kesat setelah diaplikasikan, tidak membuat Mrs V kering, pertama kali pakai tidak terasa efek apa-apa, namun di pemakaian ke dua tiba-tiba area Mrs V terasa sangat gatal yang tidak seperti biasanya.
Merk B: Busa yang dihasilkan hampir sama banyaknya dengan Merk A, terasa sangat kesat setelah diaplikasikan, membuat Mrs V terasa kering, langsung terasa gatal sejak pertama kali pakai, rasa gatal gak cuma di area Mrs V akan tetapi tangan saya yang terkena busa dari Merk B pun ikut terasa gatal dan kering.
Sepertinya gak usah dijelaskan lagi efek dari pemakaian produk mana yang paling saya suka ya? Yupz, Lactacyd White Intimate! Saya pikir saya juga akan suka dengan efek pemakaian dari Merk A, ternyata saya salah! Hikz.
Uji Kadar pH
Sebenarnya sampai dengan analisa di atas, sudah cukup membuktikan produk mana yang paling berkualitas ya?
Tapi supaya lebih akurat dan yakin, maka saya mencoba menguji kadar pH larutan dari masing-masing produk menggunakan kertas lakmus/pH berwarna merah dan biru. Hasil uji pH yang saya lakukan dapat dilihat pada gambar serta keterangan berikut.
Lactacyd: Hasil uji pH dalam larutan Lactacyd White Intimate adalah baik pada kertas lakmus merah maupun biru, warna kertas tidak berubah saat dicelup dalam larutan.
Merk A: Hasil uji pH dalam larutan merk A, pada kertas lakmus merah warna tetap merah sedangkan pada kertas biru warna kertas berubah menjadi merah.
Merk B: Hasil uji pH dalam larutan merk B adalah pada kertas lakmus merah warna tetap merah sedangkan pada kertas biru berubah menjadi merah.
Sifat kertas lakmus merah adalah ketika dicelup dalam larutan asam warnanya akan tetap merah, jika dalam larutan basa akan berubah menjadi biru, sedangkan pada larutan netral dia akan tetap merah.
Sedangkan sifat kertas lakmus biru adalah ketika dicelup dalam larutan basa warnanya akan tetap biru, jika dicelup dalam larutan asam warnanya berubah menjadi merah, dan jika dicelup pada larutan netral dia akan tetap biru.
Berdasarkan hasil uji pH pada ketiga produk di atas, dapat disimpulkan bahwa merk A dan B memiliki pH yang cenderung asam sedangkan Lactacyd White Intimate bersifat netral.
KESIMPULAN
Setelah melakukan uji kualitas ketiga produk pembersih kewanitaan yang memiliki fungsi tambahan dapat mencerahkan kulit area sekitar Mrs V di atas, saya jadi semakin mantap untuk memilih Lactacyd White Intimate untuk merawat kebersihan serta mengembalikan warna kulit sekitar Mrs V saya.
Bisa dilihat dari segala aspek, sudah terbukti bahwa Lactacyd White Intimate yang selalu unggul dan paling memenuhi kriteria pembersih kewanitaan yang ideal untuk saya. Apalagi hanya Lactacyd White Intimate yang sudah teruji klinis mampu mencerahkan dalam 4 minggu berdasarkan uji penggunaan produk yang dilakukan pada 200 orang wanita Asia serta telah lolos uji dermatologi bahwa dapat digunakan setiap hari. Jadi klaim yang diberikan sahih ya karena memang sudah melewati proses uji klinis secara resmi.
Lactacyd White Intimate juga menggunakan bahan alami yang dinilai bermanfaat seperti actipone-B dari bengkoang, algo white dari alga laut, dan ekstrak susu yang terdiri dari lactoserum dan asam laktat.
Cara kerja ketiga bahan tersebut adalah sebagai berikut.
- Actipone-B : mencerahkan kulit dengan cara menghambat produksi melanin dari pigmen kulit yang gelap
- Algowhite : mencerahkan kulit dengan cara mengurangi melanin sintetis, mengeksfoliasi kulit mati dengan cara mengaktifkan sel-sel yang dapat mengurangi pigmen gelap, serta melindungi kulit dari radikal bebas.
- Lactoserum dan asam laktat : menyuplai zat aktif yang digunakan sebagai makanan bagi bakteri lactobasillus yang merupakan bakteri baik pada Mrs V, sehingga lactobacillus mampu melawan bakteri patogen yang dapat mempengaruhi kadar pH pada Mrs V. Jumlah lactobacillus yang terjaga membuat ekosistem Mrs V pun tak terganggu.
Sejak pertama kali menggunakan Lactacyd White Intimate rasa gatal yang biasa menyerang terasa mulai menghilang. Satu minggu pemakaian, noda-noda bekas gatal mulai menipis, dua minggu selanjutnya area kulit yang menggelap mulai mengecil.
Saya baru menggunakan produk Lactacyd White Intimate kurang dari tiga minggu tapi hasilnya sudah terlihat nyata. Sekarang saya tidak pernah dihinggapi rasa gatal lagi saat bepergian, aktivitas pun berjalan lancar tanpa gangguan dari bagian bawah. Kian hari warna kulit di sekitar Mrs V pun semakin cerah, jadi gak sabar melihat hasilnya di minggu ke empat.
Seneng deh menemukan Lactacyd White Intimate sebagai pembersih kewanitaan yang ideal dan #ProvenSelfV.
Info lebih lanjut mengenai Lactacyd White Intimate, silahkan kunjungi:
Website
Facebook fanspage
Rata-rata yang pakai produk diatas sudah yang menikah atau yang belum menikah juga boleh rutin menggunakannya? hehehe.
BalasHapusBs sih, aku dulu pake kok dr jaman belum nikah sampe hamil..
HapusWahaha videonya lucu..
BalasHapusAku juga habis baca review produk ini di sebelah, tp ini yang paling lengkap sampe di bandingin sama 2 yang lainnya. Mirip kayak thesis tauk
Hahaa.
Aman kan ya ?
Mau beli ah
Haha, kayaknya kalau ngambil S2 udah tau mau ambil thesis judul apa nih..
HapusAmaaan, tp efek di orang beda beda.. klo aku paling cocok pake lactacyd..
Aku gak pernah pakai pembersih apa2 buat daerah itu. Gak pernah ada keluhan sih. Dan gak berani coba2 pakai sabun buat daerah itu. takut aja, hihi
BalasHapusEnak banget mbak.. aku keringetan dikit, udah deh mulai rewel.. huhu..
Hapusnah ini penting banget ni
BalasHapussoalnya ada pembersih yang wangi tapi ternyata ngrusak bakteri baik
jadi kudu pilih lactacid ya???
btw ini phnya cocok kan buat kelembaban di dalam
Iya, aku pribadi kurang suka kalo skincare pake pewangi sintetis.. tp lactacyd ini lembut banget wanginya..
HapusSaranku sih iya, lactacyd banyak direkomendasiin sm dokter n dapet best product 2015 versi female daily..
aku belum pernah berani nyoba pakai produk-produk seperti ini hehe
BalasHapustapi terimakasih atas informasinya
ok. Ini gue bookmark aja deh, buat referensi pacar :|
BalasHapushmm, ini buat itu toh. Ya, ya, ya.
BalasHapusreferensi buat teman cewek nih.
Duh ini kenapa cowok2 pada mampir ke sini sih.. -_-
HapusJadi, yang bagus malah yang tidak mengandung antiseptik ya, Mbak.
BalasHapusWiiih sampe kepikiran bandingin produk segala. Uwooo~
BalasHapusBtw sayang banget videonya gak pake tambahan musik latar. Lain kali dikasih ya, biar mood yang nonton ikutan terpengaruh. :D
Wahaha, bingung pake backsound apa.. duuh kalo soal video aku nyerah deh.. *nyembah sama anak broadcast* :p
HapusSelamat yaa dapat mac book
BalasHapusSelamat mbakkkkkk...Macbook euyyyy
BalasHapusWwwiihh...kemaren mau komen di sini tapi kepotong sesuatu, dah feeling kans menang nih...selamat yaa..dapat macbook..
BalasHapusselamat mbak menang macbook :)
BalasHapusSelamat ya Mbk menang juara 1 keren ulasannya lengkap dan bahasanya mengalir banget. Salam kenal.
BalasHapusCongrat mba, juara satu
BalasHapusSelamat ya Mbak juara 1.lengkap banget reviewnya. Salam kenal
BalasHapusPantesyan juara 1. Lengkap banget pake perbandingan dgn produk sejenis. Yg kayak gini yang disukai brand. Selamat!!
BalasHapusSelamat ya mbak meriska...
BalasHapusSalam kenal ^_^
Ouh ini pemenang macbooknya, lengkap banget pantes :). Selamat ya mbak, kali kali mampir blog ku di sebelah eheheh, ajarin biar ketularan :)
BalasHapusOuh ini pemenang macbooknya, lengkap banget pantes :). Selamat ya mbak, kali kali mampir blog ku di sebelah eheheh, ajarin biar ketularan :)
BalasHapusSelamat yaa jd pemenang, tulisannya detail bgt mba :)
BalasHapusbaru mampir, btw selamat ya mbak keren sekali dirimu Mac Book Air, aku juga mauuuuu hahahaha
BalasHapusLeuengkaaap banget, keren ih mb Meris 😉
BalasHapus