Zzzz... tik tok tik tok... zzzz... tik tok tik tok... krik krik krik.............
Begitulah gambaran malam tahun baru ala saya, diisi dengan keheningan ditemani suara jam dinding dan jangkrik, eh gak ding! Suara duar duer petasan di luar sana. Iya! Tahun ini saya gak merayakan malam tahun baru seperti tahun-tahun berikutnya karena sadar bahwa kegiatan tersebut kurang bermanfaat. Pret! Perez banget buuu? Haha, aslinya ya karena males aja, saya orang yang melakukan sesuatu karena saya mau dan tidak melakukan sesuatu karena saya tidak mau. Sesimpel itu aja sih, gak ada alasan khusus.
Berhubung masih dalam suasana tahun baru yang riuh dengan backsound jedag jedugnya, kayaknya gak cucok banget kalau saya mau bermellow ria. Jadi kali ini saya mau berbagi kegembiraan saja tentang best moment di tahun 2015 kemarin.
Banyak banget hal menggembirakan di tahun 2015, tapi karena judulnya best moment otomatis hanya ada satu hal yang saya pilih sebagai yang terbaik. Karena bagi saya gak ada yang namanya terbaik ke dua, sama kaya pasangan, ciyeeeh.
Setelah menengok kembali ke belakang, saya mengingat ada satu momen yang menurut saya paling terbaik karena mampu mengantarkan saya menjadi seperti sekarang, blogger yang haus akan hadiah, wkwkwk.
Jadi best momen di tahun 2015 itu adalah saat saya berlibur ke Pacitan! Ada yang belum tau Pacitan kah? Atau ada yang bertanya, itu daerah di planet mana? Haha.
Pacitan itu adalah kota kelahirannya salah satu mantan presiden Indonesia yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nama Pacitan ini memang jadi lumayan dikenal sejak SBY menjabat jadi orang nomer 1 di Indonesia, sebelum itu? Denger nama Pacitan aja hampir gak pernah, eh apa saya doank ya? Hehehe.
Jalan-jalan ke Pacitan menjadi best moment saya di tahun 2015 karena kota ini menjadi pembuka traveling story saya ke kota-kota selanjutnya. Berkat Pacitan juga saya jadi bersemangat untuk mengeksplore kota-kota kecil di Indonesia yang dianaktirikan oleh para fakir liburan.
Yaa, bukan rahasia umumlah ya, kalau musim libur tiba, destinasi wisata warga Indonesia paling Bali, Jogja, Bandung atau ke luar negeri sekalian, Singapura, Malaysia, Thailand, dan tujuan wisata sejuta umat lainnya.
Tapi Pacitan, menyadarkan saya bahwa ada banyak banget sudut-sudut di muka bumi ini khususnya Indonesia yang belum begitu terekspose, yang tetap sepi ketika musim libur tiba, yang keindahannya pun bisa disandingkan dengan tempat wisata di dunia.
Besar di Lombok kemudian tinggal di Malang yang merupakan destinasi wisata yang sedang hitz saat ini membuat saya memandang remeh kota kecil yang lokasinya aja gak terdeteksi google earth (haha lebay).
Saat duduk di bangku kuliah, saya punya beberapa teman yang berasal dari Pacitan, dan saya sering membully mereka dengan mengata-ngatai Pacitan gak ada apa-apanya, sekarang saya termakan omongan sendiri, ternyata Pacitan itu indaaah buanget, one of my best destination lah. Salah temen saya juga sih, gak pernah mempromosikan keindahan Pacitan, kebanyakan ngupload foto alay, hahaha.
Lalu ada apa di Pacitan? Ada pantai yang indah-indah dengan jarak yang cukup dekat dari pusat kota, ada banyak goa dengan staglatit dan stalagmit yang bikin teruwow-uwow, ada wisata sejarah seperti rumah masa kecil bapak SBY, dan jangan lupa untuk berbelanja cinderamata berupa batu akik yang fenomenal itu, Pacitan merupakan salah satu penghasil batu akik terbesar di Indonesia lho.
Dan yang paling penting dari semua itu, mostly tempat wisata di Pacitan itu masih sepi. Bahkan seramai-ramainya pun masih bisa ditolerir, masih bisa leyeh-leyeh manja dengan view indah yang begitu nyata, masih bisa foto-foto tanpa ada photobomb kayak tangan misterius entah punya siapa, haha if you know what i mean.
Saat itu, dalam sehari saja saya bisa mengunjungi 5 pantai dan satu goa lho. Salah satu goa di Pacitan yaitu Goa gong ditetapkan sebagai goa terindah di Asia.
Senengnya lagi, saat membuka sosial media, tak ada satu pun kenalan saya yang menghabiskan liburannya di Pacitan. Gila, gua antimainstream bangeet, haha. Bangga rasanya ketika berhasil menemukan surga tersembunyi yang belum diketahui banyak orang. Tapi sedih juga sih, banyak orang Indonesia yang begitu memuja maldives tapi gak tau apa-apa soal Pacitan.
Keindahan Pacitan membuat saya tertantang untuk mengeksplore kota kecil lainnya, benar saja, ternyata banyak keindahan tersembunyi yang masih belum diketahui banyak orang, well udah pada tau sih, tapi dinomersekiankan, haha.
Sebut saja gunung kelud, gunung ini berada tak jauh dari Malang, bahkan salah satu kaki gunungnya masih masuk wilayah kabupaten Malang, tapi pamornya kalah dengan gunung Bromo, destination goal para pelancong kalau ke Malang dan sekitarnya ya Bromo! Mana ada kepikiran pengen ke Kelud, gak percaya? Cek aja bebi cek ke forum-forum traveling nasional.
Padahal aksesnya jauh lebih mudah ke gunung kelud lho. Keindahannya? Sama-sama indahnya, apalagi sebelum meletus di tahun 2014 yang lalu. Saya aja nyesel gak karu-karuan baru kepikiran ke Kelud setelah meletus padahal tinggal di Malang udah bertahun-tahun, T.T
Pengalaman saya bepergian ke beberapa kota kecil di pulau jawa (masih cemen pengalamannya) rasanya sayang banget kalau tidak diabadikan lewat tulisan. Hal itu lah yang membuat saya semangat ngeblog lagi setelah sekian lama hiatus dari dunia perblogan. Ada misi tersembunyi juga untuk mengenalkan alternatif tempat wisata lain di Indonesia, bukan tempat yang lagi hitz aja. Saya ingin esensi traveling kembali pada fitrahnya di mana kita menikmati keindahan dan budaya sekitar dengan waktu yang berkualitas, gak cuma foto sana foto sini upload sana upload sini rusak di mana-mana.
Bisa dilihat postingan saya soal Pacitan saat itu masih sangat berantakan, akan tetapi semakin sering saya bepergian ke kota kecil semakin sering pula saya menuliskan pengalaman saya di blog. Semakin sering saya berkutat dengan blog semakin saya mengenal perkembangan dunia blog saat ini yang mana semakin mudah dalam mendatangkan keuntungan, salah satunya lewat lomba blog.
Alhamdulillah, saya sudah memenangkan beberapa lomba dan giveaway yang keutungannya mayaan banget buat gegayaan, wkwkwk. Lomba pertama yang saya menangkan adalah interview a strangernya IHB Blogger, kalau yang ini momen paling berkesan karena menjadi pembuka kemenangan selanjutnya, uhuy!
Momen terbaik tetap Pacitan, karena kota kecil ini membuat saya terpacu untuk kembali tekun sebagi blogger. Membuat saya sadar juga bahwa selama ini saya suka mengeluh kalau liburan cuma ke kampung nenek saya di Blitar yang gak ada apa-apanya, cuma ke kota kelahiran mertua saya di Pasuruan yang ndeso banget, dan cuma ke kota-kota kecil lainnya yang krik krik krik. Ternyata yang salah bukan kotanya tapi saya yang gak mau mencari tau tentang kota kecil tersebut.
Yaaah, ibarat orang Jakarta kebanyakanlah yaa, yang bilang Jakarta gak ada apa-apanya, hiburannya cuma emol tapi gak pernah ke pulau seribu, ke Monas, ke TMII, atau ke setu babakan. Liburan itu bukan soal kemana tapi bagaimana cara kita menikmatinya.
Kalau kata kakak inces, "liburan itu jangan ke tempat heiitzz aja shaaaay, sesekali ke Sukabumi, sesekali ke Purwokerto, sesekali ke Pacitan, sesekali lagi ke Klaten.. hempas, datang lagi, hempas, datang lagi, syantiieek"
"Tulisan ini diikutsertakan dalam IHB Blogpost Challenge"
Best nine moment di Instagram, tahun 2015 sempet aktif di grup fotografi gitu lah. |
Setelah menengok kembali ke belakang, saya mengingat ada satu momen yang menurut saya paling terbaik karena mampu mengantarkan saya menjadi seperti sekarang, blogger yang haus akan hadiah, wkwkwk.
Jadi best momen di tahun 2015 itu adalah saat saya berlibur ke Pacitan! Ada yang belum tau Pacitan kah? Atau ada yang bertanya, itu daerah di planet mana? Haha.
Pacitan itu adalah kota kelahirannya salah satu mantan presiden Indonesia yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Nama Pacitan ini memang jadi lumayan dikenal sejak SBY menjabat jadi orang nomer 1 di Indonesia, sebelum itu? Denger nama Pacitan aja hampir gak pernah, eh apa saya doank ya? Hehehe.
Jalan-jalan ke Pacitan menjadi best moment saya di tahun 2015 karena kota ini menjadi pembuka traveling story saya ke kota-kota selanjutnya. Berkat Pacitan juga saya jadi bersemangat untuk mengeksplore kota-kota kecil di Indonesia yang dianaktirikan oleh para fakir liburan.
Yaa, bukan rahasia umumlah ya, kalau musim libur tiba, destinasi wisata warga Indonesia paling Bali, Jogja, Bandung atau ke luar negeri sekalian, Singapura, Malaysia, Thailand, dan tujuan wisata sejuta umat lainnya.
Tapi Pacitan, menyadarkan saya bahwa ada banyak banget sudut-sudut di muka bumi ini khususnya Indonesia yang belum begitu terekspose, yang tetap sepi ketika musim libur tiba, yang keindahannya pun bisa disandingkan dengan tempat wisata di dunia.
Besar di Lombok kemudian tinggal di Malang yang merupakan destinasi wisata yang sedang hitz saat ini membuat saya memandang remeh kota kecil yang lokasinya aja gak terdeteksi google earth (haha lebay).
Saat duduk di bangku kuliah, saya punya beberapa teman yang berasal dari Pacitan, dan saya sering membully mereka dengan mengata-ngatai Pacitan gak ada apa-apanya, sekarang saya termakan omongan sendiri, ternyata Pacitan itu indaaah buanget, one of my best destination lah. Salah temen saya juga sih, gak pernah mempromosikan keindahan Pacitan, kebanyakan ngupload foto alay, hahaha.
Best moment versi saya, Pacitan! |
Lalu ada apa di Pacitan? Ada pantai yang indah-indah dengan jarak yang cukup dekat dari pusat kota, ada banyak goa dengan staglatit dan stalagmit yang bikin teruwow-uwow, ada wisata sejarah seperti rumah masa kecil bapak SBY, dan jangan lupa untuk berbelanja cinderamata berupa batu akik yang fenomenal itu, Pacitan merupakan salah satu penghasil batu akik terbesar di Indonesia lho.
Dan yang paling penting dari semua itu, mostly tempat wisata di Pacitan itu masih sepi. Bahkan seramai-ramainya pun masih bisa ditolerir, masih bisa leyeh-leyeh manja dengan view indah yang begitu nyata, masih bisa foto-foto tanpa ada photobomb kayak tangan misterius entah punya siapa, haha if you know what i mean.
Saat itu, dalam sehari saja saya bisa mengunjungi 5 pantai dan satu goa lho. Salah satu goa di Pacitan yaitu Goa gong ditetapkan sebagai goa terindah di Asia.
Senengnya lagi, saat membuka sosial media, tak ada satu pun kenalan saya yang menghabiskan liburannya di Pacitan. Gila, gua antimainstream bangeet, haha. Bangga rasanya ketika berhasil menemukan surga tersembunyi yang belum diketahui banyak orang. Tapi sedih juga sih, banyak orang Indonesia yang begitu memuja maldives tapi gak tau apa-apa soal Pacitan.
Keindahan Pacitan membuat saya tertantang untuk mengeksplore kota kecil lainnya, benar saja, ternyata banyak keindahan tersembunyi yang masih belum diketahui banyak orang, well udah pada tau sih, tapi dinomersekiankan, haha.
Another "kota kecil" story |
Sebut saja gunung kelud, gunung ini berada tak jauh dari Malang, bahkan salah satu kaki gunungnya masih masuk wilayah kabupaten Malang, tapi pamornya kalah dengan gunung Bromo, destination goal para pelancong kalau ke Malang dan sekitarnya ya Bromo! Mana ada kepikiran pengen ke Kelud, gak percaya? Cek aja bebi cek ke forum-forum traveling nasional.
Padahal aksesnya jauh lebih mudah ke gunung kelud lho. Keindahannya? Sama-sama indahnya, apalagi sebelum meletus di tahun 2014 yang lalu. Saya aja nyesel gak karu-karuan baru kepikiran ke Kelud setelah meletus padahal tinggal di Malang udah bertahun-tahun, T.T
Pengalaman saya bepergian ke beberapa kota kecil di pulau jawa (masih cemen pengalamannya) rasanya sayang banget kalau tidak diabadikan lewat tulisan. Hal itu lah yang membuat saya semangat ngeblog lagi setelah sekian lama hiatus dari dunia perblogan. Ada misi tersembunyi juga untuk mengenalkan alternatif tempat wisata lain di Indonesia, bukan tempat yang lagi hitz aja. Saya ingin esensi traveling kembali pada fitrahnya di mana kita menikmati keindahan dan budaya sekitar dengan waktu yang berkualitas, gak cuma foto sana foto sini upload sana upload sini rusak di mana-mana.
Bisa dilihat postingan saya soal Pacitan saat itu masih sangat berantakan, akan tetapi semakin sering saya bepergian ke kota kecil semakin sering pula saya menuliskan pengalaman saya di blog. Semakin sering saya berkutat dengan blog semakin saya mengenal perkembangan dunia blog saat ini yang mana semakin mudah dalam mendatangkan keuntungan, salah satunya lewat lomba blog.
Alhamdulillah, saya sudah memenangkan beberapa lomba dan giveaway yang keutungannya mayaan banget buat gegayaan, wkwkwk. Lomba pertama yang saya menangkan adalah interview a strangernya IHB Blogger, kalau yang ini momen paling berkesan karena menjadi pembuka kemenangan selanjutnya, uhuy!
Momen terbaik tetap Pacitan, karena kota kecil ini membuat saya terpacu untuk kembali tekun sebagi blogger. Membuat saya sadar juga bahwa selama ini saya suka mengeluh kalau liburan cuma ke kampung nenek saya di Blitar yang gak ada apa-apanya, cuma ke kota kelahiran mertua saya di Pasuruan yang ndeso banget, dan cuma ke kota-kota kecil lainnya yang krik krik krik. Ternyata yang salah bukan kotanya tapi saya yang gak mau mencari tau tentang kota kecil tersebut.
Yaaah, ibarat orang Jakarta kebanyakanlah yaa, yang bilang Jakarta gak ada apa-apanya, hiburannya cuma emol tapi gak pernah ke pulau seribu, ke Monas, ke TMII, atau ke setu babakan. Liburan itu bukan soal kemana tapi bagaimana cara kita menikmatinya.
Kalau kata kakak inces, "liburan itu jangan ke tempat heiitzz aja shaaaay, sesekali ke Sukabumi, sesekali ke Purwokerto, sesekali ke Pacitan, sesekali lagi ke Klaten.. hempas, datang lagi, hempas, datang lagi, syantiieek"
"Tulisan ini diikutsertakan dalam IHB Blogpost Challenge"
kaya syahrini hempas datang lagi, hempang datang lagi :D
BalasHapusHalo Mba,, wahh,, setelah membaca postingan ini ternyata kita ada 2 kesamaan.
BalasHapusPertama, sama-sama jalan ke Pacitan di tahun 2015, saya ke sana bulan May. Setuju banget, Pacitan itu kota kecil, sepi, tenang dan indah selain itu banyak tempat wisata yang indah spt goa dan pantai. Kalau menurut saya, pantai yang paling indah di Pacitan itu Pantai buyutan. Eh, trus ngeh ga sih klo di Pacitan tidak ada angkot? sempat bingung mereka keluar naik apa.
Terus persamaan yang kedua adalah ikut blog kontes di IHB. ^^
Salam kenal yah mba..
Sepertinya kita jodoh, wkwk
BalasHapusAku gak sempet ke buyutan, gak cukup waktunya,, banyak bgt pantainya.. kalau aku paling suka watu karung,, suepi pooll n ombaknya tenang yang paling penting, banyak bulenya, haha
Waaa pacitan seindah itu ya? Blm pernah ke sana
BalasHapusKapan kapan semoga bisa main ke pacitan juga ^^
BalasHapus