Sejak tampilannya diperbaharui, terhitung kita baru dua kali mengunjungi alun-alun kota Malang. Pertama dua minggu setelah lebaran dan yang ke dua sabtu pagi kemarin.
Sebenarnya kita udah sering banget berniat ke alun-alun bahkan sampe berkali-kali kita udah sampai alun-alun, tinggal parkir doank tapi akhirnya kita membatalkan niat buat jalan-jalan di alun-alun malang karena kondisinya saat kita datang lagi rame pake banget.
Gak heran sih kenapa sekarang alun-alun malang selalu rame, karena selain lebih nyaman juga lebih instagenic, haha iya wajah alun-alun Malang yang baru sekarang emang lebih ciamik punya tanpa mengurangi kesejukannya karena pohon-pohon rindang yang sudah ada tetap dipertahankan keberadaannya.
Kalau dulu banyak pengamen, pedagang asongan dan pengemis yang cukup mengganggu di Alun-alun, sekarang keberadaan mereka bisa dibilang sama sekali gak ada karena ada satpol pp yang rutin berjaga di sekitar alun-alun Malang.
Tapi sekarang yang agak ganggu itu ya ramenya itu, muda tua besar kecil tumplek di sana hampir setiap hari. Maklum aja fasilitas di alun-alun Malang saat ini memang diciptakan untuk segala usia, ada playground, skate area, nursing room, mobil perpustakaan yang datang di waktu tertentu dan tentunya spot foto-foto yang lebih banyak, haha.
Bagi yang gak suka keramaian kaya saya, waktu yang paling tepat untuk mengunjungi alun-alun adalah di pagi hari. Bukan pagi jam 8 apalagi jam 9 yaa. Tapi pagi selepas subuh tet, haha. Yaah molor-molor jam 6an lah.
Sabtu kemaren kita diutus ibu mertua untuk ambil antrian dokter di rumah sakit yang lokasinya tak jauh dari alun-alun malang. Selepas dari rumah sakit, kita mampir deh ke alun-alun malang. Kita sampai sana sekitar jam 6 pagi dan suasana alun-alun saat itu sudah cukup ramai lho. Tapi gak seramai kalau siang apalagi malem, mostly pengunjungnya adalah kaum lansia yang sedang berjalan pagi dan keluarga yang joging atau bermain bersama anak-anaknya.
Hal yang hanya bisa didapatkan di alun-alun ketika pagi hari selain pengunjungnya yang masih sedikit adalah kita bisa berinteraksi langsung dengan burung merpati yang memang tinggal di alun-alun. Kalau siang juga bisa sih, tapi jumlahnya gak sebanyak saat pagi hari, suer burung merpatinya waktu itu banyak banget, jadi inget film home alone yang versi toko mainan, yang lokasinya ada di taman burung gitu.
Selain itu playgroundnya juga gak ada yang make, padahal biasanya full sama anak-anak main, tapi biar sepi juga gak bisa dipake sih, soalnya lagi dibersihin dengan cara disiram air sama petugas kebersihannya. Jadi kita cuma bisa make ayunannya aja.
Spot foto yang ada tulisan alun-alun Malangnya juga sepi binggo. Biasanya kalau lewat alun-alun, spot itu lah yang paling rame sama anak gawl yang lagi phutu-phutu. Pada belum bangun ya jam segitu? Gak masalah sih mereka foto-foto di sana, masalahnya itu pada suka ngelanggar aturan yang jelas tertulis lho di sana, yaitu dilarang menginjak rumput. Padahal udah disediain tempat rerumputan yang boleh diinjek dengan space yang lebih luas malah sepi tempatnya, malu saya sebagai anak muda, haha umurmu berapa meerr?
Karena petugas satpol pp belum dateng kalau pagi, jadi saat itu lumayan banyak juga pedagang yang berkeliaran di area alun-alun malang. Rata-rata sih pedagang kopi keliling. Tapi gak ganggu kok, mereka gak maksa kita buat beli malah jualannya terkesan diem-diem, hehehe kasian juga sih liatnya.
Buat yang punya anak apalagi yang masih dalam masa golden age, menurut saya alun-alun malang adalah tempat yang tepat untuk bermain sekaligus mengasah motorik anak.
Alun-alun malang punya area rerumputan yang luas, yang anaknya masih merangkak bisa dicoba untuk belajar merangkak di sini, buat yang anaknya sudah berjalan apalagi berlari coba dilepas alas kakinya dan biarkan anak merasakan kakinya menyentuh rerumputan. Apalagi buat yang hobi lari-larian kaya alif, rerumputan adalah tempat yang aman untuk berlari karena kalau pun jatuh, pasti gak sesakit kalau jatuh di plesteran semen.
Alun-alun malang juga punya playground yang cukup bagus, bisa untuk melatih keberanian dan keseimbangan anak. Kan ada perosotan sama jalan dari tali gitu tuh, hehe.
Udah bukan rahasia umum kalau alun-alun malang merupakan tempat tinggal sekawanan merpati, anak bisa mengenal burung dan berinteraksi langsung dengan burung dengan cara memberi makan burung-burung tersebut. Jangan lupa bawa jagung atau makanan burung lainnya ya.
Di belakang tribun juga ada bukit-bukitan yang bisa digunakan untuk anak sebagai latihan mendaki, melatih keseimbangan juga kaan?
Alun-alun malang juga punya jogging track yang nyaman dan ruang terbuka non rumput yang luas, bisa dipake buat anak yang lagi hobi maen sepeda.
Tribun alun-alun juga bisa dipakai untuk mengasah kemampuan anak naik turun tangga. Di sekitaran area tribun, kalau pagi ada penjual gelembung sabun, cukup membayar 5 ribu untuk sebotol besar cairan sabun beserta sebuah gelas plastik dan alat tiupnya, tapi ini gak ditiup sih cara kerjanya, tapi dengan cara melambai-lambaikan tangan sambil memegang alatnya nanti gelembungnya keluar sendiri. Atau kalau mau hemat bawa aja sendiri dari rumah.
Jangan salah, maen gelembung sabun juga termasuk kegiatan melatih motorik lho. Ajak anak untuk memecahkan gelembung sabunnya, untuk orang dewasa sih sepertinya gampang, tapi untuk anak memecahkan gelembung sabun perlu sedikit perjuangan karena motorik mereka dasarnya memang belum sempurna. Mereka harus sedikit berlari dan mengasah ketepatannya agar bisa memecahkan gelembung tersebut. Di samping itu kegiatan ini fun banget lho, apalagi kalau orang tua ikut bermain, trust me!
Dan semua kegiatan itu paling enak dilakukan di alum-alun Malang saat pagi hari sambil menikmati matahari pagi yang hangat dan udara sekitar alun-alun malang yang masih segar. Biasanya daerah sana kan hiruk pikuk dengan kendaraan bermotor.
Kemaren kita pulang sekitar jam 8.30, matahari mulai terik dan pengunjung alun-alun pun semakin banyak.
Kalau dulu banyak pengamen, pedagang asongan dan pengemis yang cukup mengganggu di Alun-alun, sekarang keberadaan mereka bisa dibilang sama sekali gak ada karena ada satpol pp yang rutin berjaga di sekitar alun-alun Malang.
Tapi sekarang yang agak ganggu itu ya ramenya itu, muda tua besar kecil tumplek di sana hampir setiap hari. Maklum aja fasilitas di alun-alun Malang saat ini memang diciptakan untuk segala usia, ada playground, skate area, nursing room, mobil perpustakaan yang datang di waktu tertentu dan tentunya spot foto-foto yang lebih banyak, haha.
Bagi yang gak suka keramaian kaya saya, waktu yang paling tepat untuk mengunjungi alun-alun adalah di pagi hari. Bukan pagi jam 8 apalagi jam 9 yaa. Tapi pagi selepas subuh tet, haha. Yaah molor-molor jam 6an lah.
Sabtu kemaren kita diutus ibu mertua untuk ambil antrian dokter di rumah sakit yang lokasinya tak jauh dari alun-alun malang. Selepas dari rumah sakit, kita mampir deh ke alun-alun malang. Kita sampai sana sekitar jam 6 pagi dan suasana alun-alun saat itu sudah cukup ramai lho. Tapi gak seramai kalau siang apalagi malem, mostly pengunjungnya adalah kaum lansia yang sedang berjalan pagi dan keluarga yang joging atau bermain bersama anak-anaknya.
Hal yang hanya bisa didapatkan di alun-alun ketika pagi hari selain pengunjungnya yang masih sedikit adalah kita bisa berinteraksi langsung dengan burung merpati yang memang tinggal di alun-alun. Kalau siang juga bisa sih, tapi jumlahnya gak sebanyak saat pagi hari, suer burung merpatinya waktu itu banyak banget, jadi inget film home alone yang versi toko mainan, yang lokasinya ada di taman burung gitu.
Selain itu playgroundnya juga gak ada yang make, padahal biasanya full sama anak-anak main, tapi biar sepi juga gak bisa dipake sih, soalnya lagi dibersihin dengan cara disiram air sama petugas kebersihannya. Jadi kita cuma bisa make ayunannya aja.
Spot foto yang ada tulisan alun-alun Malangnya juga sepi binggo. Biasanya kalau lewat alun-alun, spot itu lah yang paling rame sama anak gawl yang lagi phutu-phutu. Pada belum bangun ya jam segitu? Gak masalah sih mereka foto-foto di sana, masalahnya itu pada suka ngelanggar aturan yang jelas tertulis lho di sana, yaitu dilarang menginjak rumput. Padahal udah disediain tempat rerumputan yang boleh diinjek dengan space yang lebih luas malah sepi tempatnya, malu saya sebagai anak muda, haha umurmu berapa meerr?
Bebas foto-foto gak pakai ngantri, makanya dateng pagi-pagi :p |
Karena petugas satpol pp belum dateng kalau pagi, jadi saat itu lumayan banyak juga pedagang yang berkeliaran di area alun-alun malang. Rata-rata sih pedagang kopi keliling. Tapi gak ganggu kok, mereka gak maksa kita buat beli malah jualannya terkesan diem-diem, hehehe kasian juga sih liatnya.
Buat yang punya anak apalagi yang masih dalam masa golden age, menurut saya alun-alun malang adalah tempat yang tepat untuk bermain sekaligus mengasah motorik anak.
Alun-alun malang punya area rerumputan yang luas, yang anaknya masih merangkak bisa dicoba untuk belajar merangkak di sini, buat yang anaknya sudah berjalan apalagi berlari coba dilepas alas kakinya dan biarkan anak merasakan kakinya menyentuh rerumputan. Apalagi buat yang hobi lari-larian kaya alif, rerumputan adalah tempat yang aman untuk berlari karena kalau pun jatuh, pasti gak sesakit kalau jatuh di plesteran semen.
Alun-alun malang juga punya playground yang cukup bagus, bisa untuk melatih keberanian dan keseimbangan anak. Kan ada perosotan sama jalan dari tali gitu tuh, hehe.
Area playground dari kejauhan, detik-detik sebelum hp lowbat |
Udah bukan rahasia umum kalau alun-alun malang merupakan tempat tinggal sekawanan merpati, anak bisa mengenal burung dan berinteraksi langsung dengan burung dengan cara memberi makan burung-burung tersebut. Jangan lupa bawa jagung atau makanan burung lainnya ya.
Alif ditawari buat ngasi makan burung, hhe |
Di belakang tribun juga ada bukit-bukitan yang bisa digunakan untuk anak sebagai latihan mendaki, melatih keseimbangan juga kaan?
Alun-alun malang juga punya jogging track yang nyaman dan ruang terbuka non rumput yang luas, bisa dipake buat anak yang lagi hobi maen sepeda.
Tribun alun-alun juga bisa dipakai untuk mengasah kemampuan anak naik turun tangga. Di sekitaran area tribun, kalau pagi ada penjual gelembung sabun, cukup membayar 5 ribu untuk sebotol besar cairan sabun beserta sebuah gelas plastik dan alat tiupnya, tapi ini gak ditiup sih cara kerjanya, tapi dengan cara melambai-lambaikan tangan sambil memegang alatnya nanti gelembungnya keluar sendiri. Atau kalau mau hemat bawa aja sendiri dari rumah.
Jangan salah, maen gelembung sabun juga termasuk kegiatan melatih motorik lho. Ajak anak untuk memecahkan gelembung sabunnya, untuk orang dewasa sih sepertinya gampang, tapi untuk anak memecahkan gelembung sabun perlu sedikit perjuangan karena motorik mereka dasarnya memang belum sempurna. Mereka harus sedikit berlari dan mengasah ketepatannya agar bisa memecahkan gelembung tersebut. Di samping itu kegiatan ini fun banget lho, apalagi kalau orang tua ikut bermain, trust me!
Dan semua kegiatan itu paling enak dilakukan di alum-alun Malang saat pagi hari sambil menikmati matahari pagi yang hangat dan udara sekitar alun-alun malang yang masih segar. Biasanya daerah sana kan hiruk pikuk dengan kendaraan bermotor.
Kemaren kita pulang sekitar jam 8.30, matahari mulai terik dan pengunjung alun-alun pun semakin banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D
Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p