Belakangan ini saya sering sekali melihat beberapa teman menjadi rutin mengonsumsi vitamin D3. Rasa penasaran saya pun langsung timbul, ada apa dibalik vitamin D3, kok tiba-tiba jadi booming banget?
Setelah mencari tahu lebih dalam, ternyata vitamin D3 merupakan bentuk paling alami dari vitamin D yang sering juga disebut sebagai vitamin matahari dan menjadi salah satu suplemen yang dianjurkan untuk dikonsumsi untuk meningkatkan imunitas tubuh selama pandemi ini. Berdasarkan sebuah meta analisis, selain baik untuk kesehatan tulang dan gigi, kadar vitamin D yang cukup dalam tubuh juga dapat menekan risiko seseorang terkena penyakit saluran pernapasan.
Selain itu, terdapat sebuah studi yang dilakukan oleh Alipio yang meneliti 212 pasien yang terinfeksi Covid-19 dan status vitamin D dalam tubuh mereka. Studi tersebut menghasilkan bahwa kadar vitamin D pada pasien dengan gejala ringan lebih tinggi daripada pasien yang memiliki gejala berat. Oleh karena itu kenapa, kok, belakangan banyak yang mengonsumsi vitamin D3 baik untuk meningkatkan imunitas dalam tubuh juga sebagai terapi penyembuhan untuk mereka yang terinfeksi virus.
Kebetulan banget, saya memang sudah lama berniat untuk mengonsumsi suplementasi tambahan terkait dengan kondisi saya saat ini yang baru saja melahirkan anak ke 3 serta sedang menyusui. Saya pun sekarang memutuskan untuk rutin mengonsumsi Prove D3 tablet. Dan karena vitamin D3 ini juga baik untuk anak-anak, Alif dan Nayla pun ikut mengonsumsi Prove D3 tapi yang varian drop.
Kenapa, kok, Prove D3 untuk saya berbeda dengan varian yang dikonsumsi oleh anak-anak?
Berikut review lengkap saya tentang Prove D3 tablet dan Prove D3 Drop.
Prove D3 Tablet
Tiga kali melahirkan, hampir 7 tahun menyusui secara berturut-turut, serta usia yang kian bertambah tak dipungkiri bahwa kondisi badan saya sekarang rasanya gak seprima dulu lagi. Makin ke sini saya merasa menjadi cepat lelah dan badan juga gampang banget terasa sakit atau linu-linu.
Saya pernah membaca artikel yang mengatakan bahwa ibu hamil dan menyusui memang rentan kekurangan kalsium sehingga membutuhkan vitamin D lebih banyak daripada orang dewasa pada umumnya. Ibu hamil dan menyusui yang mengalami defisiensi vitamin D dapat berpengaruh ke kesehatan anaknya juga. Oleh karena itu penting bagi ibu hamil dan menyusui untuk memastikan kecukupan vitamin D dalam tubuhnya. Saya pun akhirnya memilih untuk mengonsumsi Prove D3 tablet.
Prove D3 tablet merupakan suplemen vitamin D3 yang memiliki dosis 1000 IU tiap tabletnya. Dosisnya memang terbilang tinggi mengingat kebutuhan vitamin D harian pada pria mau pun wanita sekitar 600 IU. Oleh karena itu, Prove D3 tablet ini ditujukan untuk orang-orang yang memiliki kondisi khusus seperti lansia, orang yang mengalami defisiensi vitamin D, ibu hamil, serta menyusui. Meski begitu, alangkah lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter dulu sebelum mengonsumsi vitamin D3 dosis tinggi seperti Prove D3 tablet ini. Terutama untuk ibu hamil, takutnya ada efek yang terjadi pada janinnya.
Sesuai namanya, Prove D3 dosis 1000 IU ini berupa tablet selaput berbentuk bulat dan berukuran kecil sekali. Mengingatkan saya pada tablet penurun panas rasa jeruk yang sering saya konsumsi saat masih kecil (Yang seangkatan, cung!). Bedanya Prove D3 tablet ini hampir gak ada rasanya sama sekali. Gak ada rasa pahit, manis, mau pun rasa yang pernah ada, krik...krik... krik.
Satu pack Prove D3 terdiri dari 3 strip yang masing-masing berisi 10 buah tablet. Jadi total ada 30 tablet dalam 1 pack. Pas untuk 1 bulan karena anjuran pakainya dikonsumsi 1 kali sehari setiap selesai makan.
Prove D3 tablet bisa dibeli di official shopnya Kalbe Farma di Shopee atau bisa klik di link berikut.
Prove D3 Drop
Setahun lebih pandemi berlangsung, mulai muncul kekuatiran saya akan kondisi tubuh anak-anak yang jarang sekali keluar rumah bahkan sekedar bermain di halaman. Padahal selama ini anjuran untuk berjemur di pagi hari seringkali berseliweran.
Anak-anak udah kadung malas untuk sekedar main di halaman rumah karena protokol yang harus dilakukan banyak banget bagi mereka. Keluar rumah wajib memakai masker, masuk rumah harus cuci tangan dan kaki, bahkan kalau mereka bertemu orang lain, begitu masuk rumah harus langsung mandi, hehehe.
Memang setahun belakangan anak-anak jadi jarang sakit karena intensitas pertemuan dengan orang di luar rumah pun jauh berkurang timbang sebelum pandemi. Tapi saya kuatir, malah ada hidden hunger seperti kekurangan vitamin D akibat jarang terpapar sinar matahari langsung. Ditambah belakangan anak-anak mulai bosan mengonsumsi susu dan olahannya yang merupakan salah satu sumber vitamin D.
Untuk mengantisipasi terjadinya defisiensi vitamin D pada anak-anak, sekarang mereka pun mengonsumsi Prove D3 Drop.
Perbedaan yang paling signifikan antara Prove D3 tablet dan drop jelas dari cara mengonsumsinya. Kalau tablet berbentuk pil padat, sedangkan yang drop berupa cairan bening yang tidak berwarna dan juga tidak berasa. Selain itu, dosis Prove D3 drop hanya 400 IU per tetes. Aturan pakai umumnya adalah 1 tetes per hari tiap selesai makan, namun dapat disesuaikan berdasarkan anjuran Dokter. Oleh karena itu untuk anak-anak akan lebih mudah untuk menkonsumsi Prove D3 Drops.
Awalnya, saya sedikit dibuat bingung saat pertama kali membuka kemasan Prove D3 drop ini karena cara meneteskan vitamin ini langsung dari botolnya, bukan menggunakan pipet. Di mulut botol terdapat semacam corong kecil yang membantu mengontrol jumlah vitamin yang keluar. Untuk orang dewasa mungkin gak terlalu ada masalah saat meminum vitamin langsung dari botolnya tapi kalau untuk anak-anak sepertinya agak kesulitan karena kepalanya harus menengadah ke belakang. Jadi biasanya Prove D3 ini saya teteskan ke sendok atau campur dengan air minum dulu jika akan memberikannya untuk anak-anak.
Untungnya Prove D3 drop ini gak ada bau dan perasanya sama sekali serta bisa dicampur ke makanan atau minuman jadi gampang banget untuk memberikannya ke anak-anak. Para orang tua pasti mengerti, ya, gimana susahnya membujuk anak untuk minum obat atau vitamin apalagi kalau rasanya mereka kurang suka.
Prove D3 Drops bisa dibeli juga di official shop Kalbe Farma di Shopee atau langsung klik di link berikut.
Bagi saya mengonsumsi vitamin tambahan merupakan investasi untuk kesehatan yang kadang manfaatnya belum bisa dirasakan secara langsung. Kalau mau bukti pasti, sih, ya harus cek laboratorium untuk melihat kadar vitamin D dalam tubuh sebelum dan sesudah mengonsumsi Prove D3. Jadi agak sulit menjawab kalau ada pertanyaan bagaimana efek setelah mengonsumsi vitamin ini, mengingat kekurangan vitamin D juga tidak memiliki gejala khas, bahkan umumnya tidak bergejala. Meski begitu, sejauh ini saya dan anak-anak gak merasakan efek negatif selama mengonsumsi Prove D3 karena kami pun selalu mengikuti anjuran pakainya.
Untuk yang ingin membaca review lain tentang Prove D3, bisa langsung cek Mommies Daily, ya! Sekarang Mommies Daily punya fitur review juga yang khusus membahas seputar kebutuhan keluarga. Kalau teman-teman minum vitamin apa aja, nih, selama pandemi berlangsung?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D
Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p