Minggu, 15 November 2020

Mencegah Stillbirth dengan Gelang Penghitung Tendangan Bayi



"Ini detak jantung janinnya udah hampir di batas minimal angka normal. Sehari-hari biasanya gimana? Aktif nendang-nendang gak?"

"Nendang kok, Dok. Tapi ya kadang memang gak ada gerakan di jam-jam tertentu"

"Hari ini sudah nendang-nendang belum? Nendang-nendang berapa kali?"

"Sudah,Dok... Hhmmm, berapa kali ya?"

"Kita cek NST aja ya?"

Malam itu, memasuki minggu ke 37 kehamilan saya yang pertama, detak jantung janin menunjukkan angka yang kurang baik sehingga dokter memutuskan agar saya melakukan Non Stress Test (NST) malam itu juga.

Apa itu Non Stress Test (NST)?

NST adalah sebuah prosedur tes sederhana yang dilakukan saat kehamilan untuk memantau detak jantung bayi dan memastikan bayi dalam keadaan yang sehat serta mendapat pasokan oksigen yang cukup. Dokter akan melakukan NST pada ibu hamil jika bayi menunjukkan gerakan yang tidak aktif, kehamilan sudah melewati hari perkiraan lahir, ditemukan kelainan pada bayi, pertumbuhan bayi dalam kandungan terlihat kurang baik, ibu memiliki riwayat keguguran, cairan ketuban sedikit, dan lain-lain.


Untuk kasus saya sendiri, dokter memutuskan melakukan NST karena detak jantung mendekati batas bawah normal serta bayi tidak menunjukkan gerakan aktif saat pemeriksaan.

Saat NST, perut saya dipasangi alat untuk memantau gerakan bayi. Perawat juga memberi saya alat berupa tombol yang harus ditekan setiap bayi menendang. Hasil NST berupa grafik yang dicetak dalam selembar kertas. Dan Alhamdulillah, setelah kurang lebih 30 menit melakukan prosedur NST, grafik menunjukkan hasil yang baik.

Saya dan suami sempat sedikit menggerutu karena harus melakukan NST. Bukan apa-apa, biaya pemeriksaan kehamilan jadi membengkak dua kali lipat. Mana waktu itu ekonomi kami masih belum stabil (sekarang juga sih, huehehe), belum ada tuh yang namanya BPJS dan kantor kami juga gak menanggung asuransi kesehatan untuk karyawannya. Lahiran tinggal menghitung hari, eh tiba-tiba ada biaya tak terduga begitu tentu membuat kami sedikit kaget.

Selain itu, mungkin karena saya menikah di umur yang relatif muda jadi belum ada cerita pembanding soal kehamilan. Teman sebaya saya masih banyak yang belum menikah apalagi hamil. Saya pikir lahiran itu ya cuma tentang pervaginam atau sesar. Ternyata saya salah!

Proses kelahiran gak sesimpel itu. Makin ke sini, mulai banyak kerabat saya yang berganti status menjadi ibu dan makin bermacam-macam pula cerita kelahiran yang saya dengar. Selain cerita bahagia soal persalinan, tak sedikit juga cerita sedih yang lewat di telinga saya. Ada yang koma karena pendarahan pasca persalinan, ada yang meninggal tak lama setelah melahirkan buah hatinya, dan yang paling sering terjadi belakangan ini, still birth alias lahir mati.



Stillbirth adalah kondisi di mana bayi yang dilahirkan sudah dalam kondisi tak bernyawa atau tak ada tanda kehidupan. Still birth berbeda dengan keguguran, kalau keguguran bayi meninggal di awal kehamilan sedangkan still birth adalah bayi dilahirkan di kehamilan yang cukup umur (di atas 25 minggu) namun dengan kondisi sudah meninggal.


Penyebab terjadinya stillbirth antara lain karena preeklamsia, gangguan plasenta, cacat lahir, bayi kekurangan nutrisi, bayi terlilit tali pusar, paparan lingkungan yang kurang sehat, serta infeksi bakteri.

Kasus still birth yang terjadi pada beberapa kerabat saya bisa dibilang cukup banyak, gak cuma 1 atau 2 kejadian. Dan setelah membaca artikel kesehatan ternyata kasus Still Birth di Indonesia memang lumayan tinggi.

Sepertiga dari kasus Still Birth sebenarnya bisa dicegah dengan cara istirahat yang cukup dan mengonsumsi makanan bernutrisi serta ibu harus lebih peka terhadap gejala-gejala tidak wajar yang terjadi saat kehamilan seperti adanya pendarahan pada vagina atau bayi menunjukkan pergerakan yang kurang aktif. 

Sejak banyak kerabat saya yang harus mengalami still birth, saya sempat merasa bersalah karena dulu menggerutu waktu harus melalui prosedur NST saat hamil pertama. Padahal ternyata penting sekali untuk tahu seberapa aktif gerakan bayi dalam kandungan agar kalau ada signal yang tidak wajar, bisa cepat mendapat penanganan.

Ngomong-ngomong soal menghitung gerakan bayi dalam kandungan, baru-baru ini Mama's Choice meluncurkan produk yang dapat mempermudah ibu untuk menghitung gerakan bayi tiap harinya dan #kurangiworry akan kondisi bayi dalam perutnya. Produk tersebut adalah Kicks Counter Silicone Wristband.



Kicks Counter Wristband adalah salah satu bentuk upaya Mama's Choice untuk menekan angka kejadian Stillbirth di Indonesia. Sesuai dengan tagline yang tertera dalam kemasan, hitung tendangannya, rasakan gerakannya, produk ini sendiri adalah aksesori berupa gelang bermanfaat untuk menghitung gerakan bayi tiap harinya.

Dilengkapi dengan ring plastik berwarna bening serta angka 1 sampai 12, cara kerja Kicks Counter Wristband yaitu dengan menggeser ring ke angka berikutnya setiap bayi dalam kandungan menunjukkan gerakan.

Berdasarkan salah satu artikel kesehatan yang saya baca, jumlah gerakan bayi dikatakan normal jika saat usia kandungan di atas 25 minggu, bayi menunjukkan 10 kali tendangan dalam rentang maksimal 2 jam pada kondisi bayi sedang aktif alias tidak tidur. Jika kurang dari 10 kali, segera konsultasikan dengan dokter.



Kalau udah melahirkan, berarti Kicks Counter Wristbandnya gak berguna lagi donk?

Tentu tidak! Kicks Counter Wristband masih bisa dimanfaatkan untuk mencatat frekuensi buang air kecil bayi, jadwal menyusui, atau jadwal makan. Bahkan bisa juga digunakan sebagai penunjang penampilan sehari-hari. Desainnya yang stylish dengan warna pink yang cantik, bisa bikin penampilan makin pop out.

Gak cuma desainnya yang stylish, kemasan Kicks Counter Wristband juga cantik banget, cocok untuk kado bagi kerabat yang sedang hamil. Selain itu Kicks Counter Wristband dari Mama's Choice juga memiliki keunggulan terbuat dari bahan silikon yang aman dan nyaman di kulit sehingga tidak menimbulkan alergi.



Harga Kicks Counter Wristband dari Mama's Choice adalah Rp 59 ribu. Setiap pembelian satu buah Kicks Counter Wristband, berarti teman-teman telah mendonasikan satu gelang yang sama pada ibu hamil yang membutuhkan serta berada di daerah dengan angka kejadian Stillbirth tertinggi di Indonesia.

Masukkan kode voucher MAMAMRSKA di profil akun Shopee teman-teman, dan dapatkan potongan Rp 25 ribu dengan minimal belanja produk Mama's Choice sebesar Rp 150 ribu di Shopee.

Info lebih lanjut mengenai produk Mama's Choice lainnya.

Instagram: @mamaschoiceid







1 komentar:

  1. Aku dulu juga NST , pas mau mendekati lahiran ... Tapi aku pikir memang prosedurnya begitu. Makanya ikut2 aja yg dibilang Ama dokter dan suster :D.

    Walopun ngitungin tendangan si bayi itu rada bikin ngantuk juga hahahahaha. Kan hrs fokus soalnya. Ga nyangka juga ternyata pemeriksaan begitu penting ya mba. Jeleknya aku, ga nanya sih ke suster ini gunanya apaan -_-

    BalasHapus

Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D

Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p