Dalam rangka libur hari kemerdekaan Indonesia hari rabu kemarin, kami memutuskan untuk berjalan-jalan ke pulau garam, Madura. Mengingat libur hanya satu hari, dan esoknya suami harus bekerja lagi jadi kami rasa Madura adalah tujuan jalan-jalan yang tepat karena lokasinya yang berdekatan dengan Surabaya.
Kami baru berangkat lepas shalat dzuhur karena suami harus mengikuti upacara bendera dulu di kantornya. Sebelum melakukan perjalanan ke Madura, tak lupa kami mampir dulu ke minimarket untuk membeli minuman dan snack sebagai pengganjal perut karena keberangkatan kami sudah masuk jam makan siang namun kami berencana untuk mencari makan di Madura saja.
Setelah kurang lebih satu setengah jam perjalanan, sampailah kami di pulau Madura. Tujuan jalan-jalan kami kali itu hanya di seputar wilayah Bangkalan saja, mengingat pulau Madura itu luas banget, pasti tak akan cukup jika dieksplore hanya dalam waktu setengah hari.
Biaya masuk tol Suramadu untuk Mobil sekarang hanya 15ribu saja |
Tujuan pertama kami di pulau Madura adalah mencari makan siang. Daerah Bangkalan sangat terkenal dengan kuliner bebeknya. Ada banyak vendor dengan menu utama bebek yang berjajar di sepanjang jalan utama Suramadu-Bangkalan, salah satunya Bebek Sinjay yang sudah populer hingga luar Jawa. Tapi kali itu saya sedang tak ingin makan bebek, karena sejak tinggal di Sidoarjo, hampir setiap minggu saya selalu makan bebek yang banyak dijual dengan harga sangat murah di sini. Apalagi minggu lalu saya baru saja makan bebek Sinjay cabang Malang jadi saya ingin menikmati kuliner lain di Madura.
Dalam perjalanan saya menyempatkan untuk browsing kuliner khas Bangkalan dan menemukan sedikitnya tujuh kuliner yang unik dan jarang ditemui di tempat lain. Namun setelah berkeliling kota Bangkalan, tak satu pun dari tujuh kuliner tersebut yang kami temukan. Malah secara tak sengaja saya melihat warung nasi campur khas Madura yang kelihatannya ramai dengan pembeli.
Karena kami sudah sangat kelaparan, tanpa pikir panjang kami pun langsung berhenti di warung tersebut. Namanya warung nasi campur Nya Lete' lokasinya berada di Jaksa Agung Suprapto No 23A. Dari luar terlihat warung ini berukuran sangat kecil, ternyata di bagian belakang setelah melewati lorong pendek, ada ruang makan untuk pengunjung yang cukup luas.
Ruang tersebut sepertinya rumah pemilik yang dialihfungsikan sebagai tempat makan pengunjung warung. Ruangan ini langsung terhubung dengan pekarangan yang luas serta dapur untuk membuat minuman. Arsitektur bangunannya terlihat kuno dengan tembok tebal dan pintu khas jaman dulu, membuat kita serasa dibawa ke Madura di masa lampau. Namun yang agak disayangkan, di lantai ruang makan banyak berserakan tisu-tisu bekas pengunjung, sepertinya karyawan di Nya Lete' hanya membersihkan meja makan saja setelah pengunjung pergi.
Gak perlu menunggu lama, dua porsi nasi campur pesanan kami sudah tersedia di atas meja. Nasi campur Nya Lete' berisi empal daging, dendeng manis, opor telur, mie bihun, dan tetelan daging yang disiram dengan kuah santan yang kental dan gurih. Tak lupa sambal korek khas madura sebagai penambah cita rasa.
Keputusan kami memilih nasi campur Nya Lete' ternyata gak salah, hampir semua lauk yang tersaji dalam satu porsi nasi campur rasanya enak dan sedap. Apalagi kuah santannya yang gurih, membuat acara makan siang kami tambah berselera. Cuma dendeng manisnya saja yang saya kurang suka karena diolah terlalu kering sehingga agak keras ketika digigit dan rasa dagingnya hampir hilang sama sekali.
Bersamaan dengan kami ada satu rombongan etnis Cina Jawa yang makan di Nya Lete' juga, dan melihat dari ekspresi makannya, sepertinya mereka juga puas dengan rasa masakan yang ditawarkan di Nya Lete'. Selain nasi campur, Nya Lete' juga menyediakan nasi rawon dan beberapa menu lainnya. Pesanan kami berupa dua porsi nasi campur dan es teh dihargai hanya 46ribu saja. Pokoknya kalau ke Bangkalan lagi, wajib mampir ke Nya Lete'.
perlu dicoba nih kapan2
BalasHapusahaaa ! pantasan aja aku baru nyadar ternyata madura itu emang terkenal dnegan bebeknya, la wong aku tiap kuliner selalu pesen nasi bebek, dan nasi bebek baru kusadari dari madura, Ya Alloh...
BalasHapushahahhahha
hmmm itu dendengnya menggoda iman banget ya mer, tapi agak keras, coba dikuahin *e ntar jadinya rendang waaahahha
kita malah ga ada upacara, jadi pikniknya bisa rada gasikan
btw adura ternyata deket dong ya, cuma sekian jam aja langsung nyampe..kupikir madura-surabaya koyok Jateng Jabar
terus kok aku jadi pengen maka bebek sih? LOL
BalasHapusini ga pake sambel mba? aku suka masakan madura krn biasanya pedes... :D.. tapi kalo nasi campur begini ya, aku punya kebiasaan makannya dipisah2 ;p.. ga dicampur semua, biar ketahuan rasa2 aslinya :D
BalasHapusPake mbak, sambel korek khas madura, tapi aku gak suka pedes jadi gak tak colek blas, heheh
Hapus