Beberapa hari setelah puasa, adik saya satu-satunya terbang dari Lombok ke Pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang universitas (padahal pengumuman keterima apa gaknya aja belum, ckck). Sebagai kakak satu-satunya juga yang dia punya, otomatis jujugan pertamanya setelah melandas di Juanda ya cuma saya. Aslinya sih saya ogah, ini anak ngerusak momen bulan Ramdhan dalam rumah tangga saya aja, wkwkwk.
Supaya Dia gak lama-lama jadi perusak rumah tangga saya, akhirnya minggu ke dua puasa, saya kirimlah dia ke tempat nenek di Blitar, haha.
Karena udah bersedia nganterin Dia jauh-jauh ke Blitar, saya pun kesempatan buat nodong traktiran buka puasa di resto yang udah lama jadi wishlist saya, Lada Lidi Resto.
Dari luar, penampakan Lada Lidi ini mungkin terlihat biasa saja, seperti resto keluarga pada umumnya. Tapi tunggu sampai kalian masuk ke dalam restonya, gak usah di dalam deh, di bagian depannya doank udah keliatan awhsem. Serius. Suer. Gak lebay.
Jadi Lada Lidi Resto ini merupakan restoran keluarga dengan konsep eco building, hampir semua bangunan yang ada di restoran ini menggunakan bahan-bahan dari alam, mostly dari bambu.
Pasti mbayangin lesehan dengan gazebo-gazebo bambunya ya?
SALAH!
Bangunannya didesain unik, perpaduan desain modern dengan tradisional, susah njelasinnya. Saya sendiri merasa seperti bangunan di Afrika, entah darimana perasaan ini, haha. Emang saya tuh sukanya nyama-nyamain sesuatu dengan hal yang gak nyambung. Intinya konsep resto ini keren banget.
Dari parkiran, kita akan disambut oleh karyawan resto yang membawakan buku menu lada lidi. Sistem di Lada Lidi ini adalah pesan makanan dulu di luar, kemudian ngambil nomer meja di kasir, baru deh cari tempat.
Di bagian depan, tempat pemesanan ini terdapat jajaran aquarium serta kotak es berisi ikan dan beberapa jenis seafood, menu andalan di sini memang seafood, tapi ada juga menu lain seperti ayam-ayaman.
Karena datang telat, udah lewat jam buka, kita pun banyak kehabisan menu ikan-ikanan. Padahal pengen banget nyicipin ikan rica-ricanya, hikz. Akhirnya kita pesen ayam goreng laos dan bebek goreng penyet. Minuman pun banyak yang udah habis, ish ish ish emang restonya lagi rame sih.
Bangunan di Lada Lidi ini terbagi menjadi tiga, bagian bawah, satu ruangan dengan kasir. Bagian atas di lantai dua yang berbentuk lingkaran, jadi mejanya ngelilingin tangga gitu, kemudian agak turun dikit dari lantai dua, ada ruangan setengah lingkaran dengan view danau buatannya Lada Lidi Resto.
![]() |
Lantai satu |
![]() |
Lantai 2 |
![]() |
Lantai 1,5 :D |
Kita pun memilih meja, di ruangan ke tiga dengan view danau. Sayangnya kalau malam danaunya gelap gak terlalu kelihatan, tapi di pinggir danau dipasang lampu-lampu kecil menyerupai lilin, membuat suasana di resto makin romantis.
![]() |
Itu tisu di lantai bukan saya yang buang lho, :D |
Karena lokasinya yang di pinggiran kota, bukan di kota besar seperti Surabaya atau Malang, Lada Lidi ini meskipun ramai pengunjung, tapi gak yang membludak apalagi sampai harus ngantri. Tetap nyaman banget untuk menghabiskan waktu bersama yang tercinta.
Fasilitas di Lada lidi resto juga termasuk lengkap, ada playground untuk anak yang hampir semua bahannya dari kayu dan bambu juga, ada mushala nyaman yang dibangun menyerupai rumah panggung semi terbuka, tempat makan yang luas dengan space yang lega gak dempet-dempetan gitu, dan parkiran yang luas.
Makanan di sini juga dihidangkan termasuk cepat penyajiannya, harganya pun gak terlalu mahal, standar resto keluarga lah, rata-rata 20ribuan per porsi. Rasanya juga lumayan enak, cuma porsinya rada kecil, haha. Overall Lada lidi recommended banget buat yang cari kuliner di sekitar Pandaan.
Namanya lucu,gampang diinget,, dan arsitekturnya wihhh..patokannya taman dayu yak, bsk2 bisa di coba :)
BalasHapusAsyik bgt tempatnya
BalasHapusTempatnya unik banget ya mbak, aku suka nih tipe-tipe resto kaya gitu <3<3
BalasHapuswah unik tempatnyaa
BalasHapussayang photonya malem yaa jd gak ke capture keunikannya..
ada danaunya lagiii...
bs sambil main anak2 juga
kyknya klo pas siang bgs ya pemandangannya
BalasHapuskalau di daerah rumah saya pondok bambu namanya resto seperti ini hahaha
BalasHapusJadi siapa tersangka pembuang tissue itu ahaha
BalasHapusKeren gaya afrika punya
namanya lada lidi tapi dari bambu :D
BalasHapusmeeer matiin dong suruh konfirmasi gambarnya, biar gampang kalo komen gituhh