Review hotel tempat nginep kita waktu ke kediri ya, hotel charis.
Hotel charis ini berada di jalan panglima sudirman, sekitar 200 meter dari alun-alun kediri dan 500 meter dari jalan dhoho yang terkenal dengan kuliner malam khas kedirinya.
Karena berada di pusat kota sehingga lokasi hotel charis sangat strategis, kemana-mana dekat. Hotelnya juga sepertinya masih terbilang baru. Soal harga
pun bisa dibilang cukup murah untuk kelas hotel berbintang.
Kamarnya didesain minimalis dengan interior serba kayu sehingga berkesan hangat. Ada kolam renang kecil di dekat ruang makan, cocok buat anak-anak.
Kekurangannya adalah lahan parkirnya yang sempit karena hotel ini berkonsep building yang dibangun di atas tanah yang tidak terlalu luas jadi hanya menyisakan space yang sedikit untuk tempat parkirnya. Kita dituntut memiliki kemampuan driving yang mumpuni supaya mobil bisa terparkir paripurna. Tapi kalau kesulitan pun security hotel siap membantu memarkirkan mobil.
Kekurangan lainnya adalah breakfastnya yang biyasaak to gak enak, selain itu no complainlah, wong kita mah biasa nginep di homestay atau hotel yang gak punya standar pelayanan khusus kan, heuheu. Jadi ya oke oke aja, udah termasuk peningkatan kualitas iniih, wkwk.
Ada kejadian nyebelin waktu kita mau check in di hotel. Jadi pas lagi nunggu resepsionis hotel ngurus administrasi dan apalah itu, tiba-tiba dateng segerombolan keluarga gitu, kayaknya terdiri dari beberapa keluarga tapi masih satu keluarga (halah ini apalagi sih mer?? penjelasanmu itu lho). Mereka dateng ke resepsionis buat ambil kunci kamar, btw kunci kamar hotelnya berupa kartu gitu, jadi kalau mau pergi keluar hotel dan takut kuncinya ilang bisa dititipin di resepsionis. Yang mintain kuncinya itu satu orang diantara mereka, ibu2 gitu pake jilbab, dan terjadilah percakapan seperti di bawah ini.
Ibu2 pake jilbab: mbak ambil kunci
Resepsionis: kamar nomer berapa bu?
Ibu2 pake jilbab: nomer 3xxx sama tigaaa,, (mikir sambil noleh ke arah ibu2 gak pake jilbab) 3xyxy ya? (Salah nyebut nomer kamar)
Ibu2 gak pake jilbab: 3xyzw.. masa kamar presiden suit turun kasta..
Saya: zzzzz (muter2 bola mata)
Nyebelin gak? Buat saya itu nyebelin, karena si ibu itu nada ngomongnya sengak banget. Btw saya lupa nomer kamar yang disebut ibu itu, pokoknya intinya gitu lah. Dan ibu2 pake jilbab itu sepertinya kamarnya di bawah presiden suit, cuma tersenyum kecut menanggapi omongan rekannya itu. Ditambah anak si ibu pake jilbab membombardir ibunya dengan pertanyaan,
"ma, kalau kamar kita kamar apa ma? Ma, kamar kita apa ma? Ma, ma, ma?"
Dan itu dilakukan berulang ulang sepanjang jalan dari resepsionis sampai ke lift, tapi si ibu pake jilbab cuma diam sambil ngeloyor pergi, ckckck. Pukpuk ibu pake jilbab itu, tenang aja buuu, kamar kita lebih rendah ratenya timbang kamar ibu, hikzhikz.
Range harga di hotel charis mulai 200rb sampai 600rb, tapi yang 200rb tempat tidurnya single bed berukuran kecil, jadi kita pilih yang harga 300rb dengan tempat tidur single bed berukuran besar. Bisa juga sih milih kamar yang double bed, tapi kita lebih suka tidur uyel-uyelan bertiga, hihihi.
Fasilitas yang kita dapat berupa LCD TV dengan tv kabel (itu lho yang kaya indovision, apa ya namanya? Katrok banget emang saya ini), welcome drink berupa air mineral botol (ini pula, air putih aja dibilang welcome drink, hhu), kamar mandi dalam dg shower air panas, wastafel, closet duduk sayangnya gak ada bak mandinya (makin katrok), sabun dan sampo ukuran travel size dalam wadah tube, handuk hotel yang gak boleh dibawa (menurut nganaa?), all you can eat breakfast (bilang aja prasmanan -_-), sama free renang.
Btw lift di hotel charis ini kecanggihen banget buat kita eerrr saya sih, suami kan sering dinas luar kota n kalo pas hoki bisa nginep di hotel berbintang yang lebih keren dari charis, jadi udah biasa sama hotel ginian. Oke, lanjut ke lift, jadi liftnya itu cuma bisa ketutup kalau pake kartu sekaligus kunci kamar hotel itu. Udah gitu satu kartu cuma buat satu lantai, zzz. Jadi kalau ada 5 orang yang masuk lift dengan kamar yang berbeda lantai jadi ya harus mencet 5 kali, remfooong abeezz, ribet banget dah hidup jadi orang gedongan itu, hakhak.
Ada peristiwa tentang lift ini nih, jadi waktu masuk kamar setelah check in itu kita cuma bawa diri aja, tas sama perlengkapan lain masih di mobil. Dan suami pun turun buat ngambil barang, tapi dia gak bawa kartu kamarnya, karena ada saya dan alif di dalam, kalau kartunya dibawa otomatis listrik di kamar mati kaaan (tuh kan ribet). Singkat cerita setelah ambil barang dia mau naik lewat lift, daaan itu lift udah dipencet-pencet gak nutup-nutup. Sampai akhirnya ada karyawan hotel yang mengendus masalahnya dengan lift, lalu mengeluarkan kartu hotel, dan taraaa liftnya tertutup, haha, jadi sering gaknya kamu nginep di hotel bonafit gak menjamin rendahnya kadar kenorakanmu, hahaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Hai, terimakasih sudah berkunjung. Komentar saya moderasi ya, capek cyiin ngehapusin komentar spam :D
Kalau ada pertanyaan, silahkan kirim email ke MeriskaPW@gmail.com atau Direct Message ke instagram @MeriskaPW, sekalian follow juga boleh :p